Pujian
Vaṇṇa [Vaṇṇanā] (AN 5.116)
“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas, seorang bhikkhunī ditempatkan di neraka seolah-olah dibawa ke sana. Apakah lima ini?
(1) Tanpa menyelidiki dan tanpa memeriksa, ia memuji seorang yang layak dicela.
(2) Tanpa menyelidiki dan tanpa memeriksa, ia mencela seorang yang layak dipuji.
(3) Tanpa menyelidiki dan tanpa memeriksa, ia mempercayai sesuatu yang mencurigakan.
(4) Tanpa menyelidiki dan tanpa memeriksa, ia mencurigai sesuatu yang seharusnya dipercaya.
(5) Ia menghambur-hamburkan pemberian yang diberikan dengan penuh keyakinan.
Dengan memiliki kelima kualitas ini, seorang bhikkhunī ditempatkan di neraka seolah-olah dibawa ke sana.
“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas [lainnya], seorang bhikkhunī ditempatkan di surga seolah-olah dibawa ke sana. Apakah lima ini?
(1) Setelah menyelidiki dan setelah memeriksa, ia mencela seorang yang layak dicela.
(2) Setelah menyelidiki dan setelah memeriksa, ia memuji seorang yang layak dipuji.
(3) Setelah menyelidiki dan setelah memeriksa, ia mencurigai sesuatu yang mencurigakan.
(4) Setelah menyelidiki dan setelah memeriksa, ia mempercayai sesuatu yang seharusnya dipercaya.
(5) Ia tidak menghambur-hamburkan pemberian yang diberikan dengan penuh keyakinan.
Dengan memiliki kelima kualitas ini, seorang bhikkhunī ditempatkan di surga seolah-olah dibawa ke sana.”
(1) Tanpa menyelidiki dan tanpa memeriksa, ia memuji seorang yang layak dicela.
(2) Tanpa menyelidiki dan tanpa memeriksa, ia mencela seorang yang layak dipuji.
(3) Tanpa menyelidiki dan tanpa memeriksa, ia mempercayai sesuatu yang mencurigakan.
(4) Tanpa menyelidiki dan tanpa memeriksa, ia mencurigai sesuatu yang seharusnya dipercaya.
(5) Ia menghambur-hamburkan pemberian yang diberikan dengan penuh keyakinan.
Dengan memiliki kelima kualitas ini, seorang bhikkhunī ditempatkan di neraka seolah-olah dibawa ke sana.
“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas [lainnya], seorang bhikkhunī ditempatkan di surga seolah-olah dibawa ke sana. Apakah lima ini?
(1) Setelah menyelidiki dan setelah memeriksa, ia mencela seorang yang layak dicela.
(2) Setelah menyelidiki dan setelah memeriksa, ia memuji seorang yang layak dipuji.
(3) Setelah menyelidiki dan setelah memeriksa, ia mencurigai sesuatu yang mencurigakan.
(4) Setelah menyelidiki dan setelah memeriksa, ia mempercayai sesuatu yang seharusnya dipercaya.
(5) Ia tidak menghambur-hamburkan pemberian yang diberikan dengan penuh keyakinan.
Dengan memiliki kelima kualitas ini, seorang bhikkhunī ditempatkan di surga seolah-olah dibawa ke sana.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com