Ketidak-munduran (2)
Bhikkhu aparihānīya 2 [Sattaka 2] (AN 7.24)
“Para bhikkhu, Aku akan mengajarkan kepada kalian tentang tujuh prinsip ketidak-munduran. Dengarkan dan perhatikanlah. Aku akan berbicara.”
“Baik, Bhante,” para bhikkhu itu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:
“Dan apakah, para bhikkhu, tujuh prinsip ketidak-munduran itu?
(1) “Selama para bhikkhu tidak menyukai bekerja, tidak bersenang dalam bekerja, tidak menekuni kesenangan dalam bekerja, maka hanya pertumbuhan yang menanti mereka, bukan kemunduran. (2) Selama para bhikkhu tidak menyukai berbicara … (3) … tidak menyukai tidur … (4) … tidak menyukai kumpulan … (5) … tidak memiliki keinginan jahat dan tidak dikuasai oleh keinginan jahat … (6) … tidak bergaul dengan teman-teman yang jahat, rekan-rekan yang jahat, sahabat-sahabat yang jahat … (7) … tidak berhenti di tengah jalan [dalam pengembangan mereka] karena suatu pencapaian keluhuran yang rendah, maka hanya pertumbuhan yang menanti mereka, bukan kemunduran.”
“Para bhikkhu, selama ketujuh prinsip ketidak-munduran ini berlanjut di antara para bhikkhu, dan para bhikkhu terlihat [kokoh] di dalamnya, maka hanya pertumbuhan yang menanti mereka, bukan kemunduran.”
“Baik, Bhante,” para bhikkhu itu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:
“Dan apakah, para bhikkhu, tujuh prinsip ketidak-munduran itu?
(1) “Selama para bhikkhu tidak menyukai bekerja, tidak bersenang dalam bekerja, tidak menekuni kesenangan dalam bekerja, maka hanya pertumbuhan yang menanti mereka, bukan kemunduran. (2) Selama para bhikkhu tidak menyukai berbicara … (3) … tidak menyukai tidur … (4) … tidak menyukai kumpulan … (5) … tidak memiliki keinginan jahat dan tidak dikuasai oleh keinginan jahat … (6) … tidak bergaul dengan teman-teman yang jahat, rekan-rekan yang jahat, sahabat-sahabat yang jahat … (7) … tidak berhenti di tengah jalan [dalam pengembangan mereka] karena suatu pencapaian keluhuran yang rendah, maka hanya pertumbuhan yang menanti mereka, bukan kemunduran.”
“Para bhikkhu, selama ketujuh prinsip ketidak-munduran ini berlanjut di antara para bhikkhu, dan para bhikkhu terlihat [kokoh] di dalamnya, maka hanya pertumbuhan yang menanti mereka, bukan kemunduran.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com