Aktivitas
Puññakiriyavatthu (AN 8.36)
“Para bhikkhu, ada tiga landasan aktivitas berjasa ini. Apakah tiga ini? Landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi; landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral; dan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam pengembangan meditatif.
(1) “Di sini, para bhikkhu, seseorang telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dalam jangkauan terbatas; ia telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral dalam jangkauan terbatas; tetapi ia tidak melakukan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam pengembangan meditatif. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di antara manusia dalam kondisi yang kurang menguntungkan.
(2) “Seseorang lainnya telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dalam jangkauan menengah; ia telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral dalam jangkauan menengah; tetapi ia tidak melakukan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam pengembangan meditatif. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di antara manusia dalam kondisi yang menguntungkan.
(3) “Seseorang lainnya telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dalam jangkauan luas; ia telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral dalam jangkauan luas; tetapi ia tidak melakukan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam pengembangan meditatif. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di antara para deva [yang dipimpin oleh] empat raja dewa. Di sana keempat raja dewa, yang telah dengan sangat baik mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral melampaui para deva [yang dipimpin oleh] empat raja dewa dalam sepuluh hal: dalam hal umur kehidupan surgawi, keindahan surgawi, kebahagiaan surgawi, keagungan surgawi, dan kekuasaan surgawi; dan dalam bentuk-bentuk, suara-suara, bau-bauan, rasa-rasa kecapan, dan objek-objek sentuhan surgawi.
(4) “Seseorang lainnya telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dalam jangkauan luas; ia telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral dalam jangkauan luas; tetapi ia tidak melakukan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam pengembangan meditatif. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di antara para deva Tāvatiṃsa. Di sana Sakka, penguasa para deva, yang telah dengan sangat baik mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral melampaui para deva Tāvatiṃsa dalam sepuluh hal: dalam hal umur kehidupan surgawi … dan objek-objek sentuhan surgawi.
(5) “Seseorang lainnya telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dalam jangkauan luas; ia telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral dalam jangkauan luas; tetapi ia tidak melakukan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam pengembangan meditatif. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di antara para deva Yāma. Di sana deva muda Suyāma, yang telah dengan sangat baik mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral melampaui para deva Yāma dalam sepuluh hal: dalam hal umur kehidupan surgawi … dan objek-objek sentuhan surgawi.
(6) “Seseorang lainnya telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dalam jangkauan luas; ia telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral dalam jangkauan luas; tetapi ia tidak melakukan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam pengembangan meditatif. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di antara para deva Tusita. Di sana deva muda Santusita, yang telah dengan sangat baik mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral melampaui para deva Tusita dalam sepuluh hal: dalam hal umur kehidupan surgawi … dan objek-objek sentuhan surgawi.
(7) “Seseorang lainnya telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dalam jangkauan luas; ia telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral dalam jangkauan luas; tetapi ia tidak melakukan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam pengembangan meditatif. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di antara para deva yang bersenang dalam penciptaan. Di sana deva muda Sunimitta, yang telah dengan sangat baik mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral melampaui para deva yang bersenang dalam penciptaan dalam sepuluh hal: dalam hal umur kehidupan surgawi … dan objek-objek sentuhan surgawi.
(8) “Seseorang lainnya telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dalam jangkauan luas; ia telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral dalam jangkauan luas; tetapi ia tidak melakukan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam pengembangan meditatif. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di antara para deva yang mengendalikan ciptaan para deva lainnya. Di sana deva muda Vasavattī, yang telah dengan sangat baik mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral melampaui para deva yang mengendalikan ciptaan para deva lainnya dalam sepuluh hal: dalam hal umur kehidupan surgawi, keindahan surgawi, kebahagiaan surgawi, keagungan surgawi, dan kekuasaan surgawi; dan dalam bentuk-bentuk, suara-suara, bau-bauan, rasa-rasa kecapan, dan objek-objek sentuhan surgawi.
“Ini, para bhikkhu, adalah ketiga landasan aktivitas berjasa itu.”
(1) “Di sini, para bhikkhu, seseorang telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dalam jangkauan terbatas; ia telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral dalam jangkauan terbatas; tetapi ia tidak melakukan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam pengembangan meditatif. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di antara manusia dalam kondisi yang kurang menguntungkan.
(2) “Seseorang lainnya telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dalam jangkauan menengah; ia telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral dalam jangkauan menengah; tetapi ia tidak melakukan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam pengembangan meditatif. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di antara manusia dalam kondisi yang menguntungkan.
(3) “Seseorang lainnya telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dalam jangkauan luas; ia telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral dalam jangkauan luas; tetapi ia tidak melakukan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam pengembangan meditatif. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di antara para deva [yang dipimpin oleh] empat raja dewa. Di sana keempat raja dewa, yang telah dengan sangat baik mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral melampaui para deva [yang dipimpin oleh] empat raja dewa dalam sepuluh hal: dalam hal umur kehidupan surgawi, keindahan surgawi, kebahagiaan surgawi, keagungan surgawi, dan kekuasaan surgawi; dan dalam bentuk-bentuk, suara-suara, bau-bauan, rasa-rasa kecapan, dan objek-objek sentuhan surgawi.
(4) “Seseorang lainnya telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dalam jangkauan luas; ia telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral dalam jangkauan luas; tetapi ia tidak melakukan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam pengembangan meditatif. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di antara para deva Tāvatiṃsa. Di sana Sakka, penguasa para deva, yang telah dengan sangat baik mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral melampaui para deva Tāvatiṃsa dalam sepuluh hal: dalam hal umur kehidupan surgawi … dan objek-objek sentuhan surgawi.
(5) “Seseorang lainnya telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dalam jangkauan luas; ia telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral dalam jangkauan luas; tetapi ia tidak melakukan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam pengembangan meditatif. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di antara para deva Yāma. Di sana deva muda Suyāma, yang telah dengan sangat baik mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral melampaui para deva Yāma dalam sepuluh hal: dalam hal umur kehidupan surgawi … dan objek-objek sentuhan surgawi.
(6) “Seseorang lainnya telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dalam jangkauan luas; ia telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral dalam jangkauan luas; tetapi ia tidak melakukan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam pengembangan meditatif. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di antara para deva Tusita. Di sana deva muda Santusita, yang telah dengan sangat baik mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral melampaui para deva Tusita dalam sepuluh hal: dalam hal umur kehidupan surgawi … dan objek-objek sentuhan surgawi.
(7) “Seseorang lainnya telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dalam jangkauan luas; ia telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral dalam jangkauan luas; tetapi ia tidak melakukan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam pengembangan meditatif. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di antara para deva yang bersenang dalam penciptaan. Di sana deva muda Sunimitta, yang telah dengan sangat baik mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral melampaui para deva yang bersenang dalam penciptaan dalam sepuluh hal: dalam hal umur kehidupan surgawi … dan objek-objek sentuhan surgawi.
(8) “Seseorang lainnya telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dalam jangkauan luas; ia telah mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral dalam jangkauan luas; tetapi ia tidak melakukan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam pengembangan meditatif. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di antara para deva yang mengendalikan ciptaan para deva lainnya. Di sana deva muda Vasavattī, yang telah dengan sangat baik mempraktikkan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam memberi dan landasan aktivitas berjasa yang terdapat dalam perilaku bermoral melampaui para deva yang mengendalikan ciptaan para deva lainnya dalam sepuluh hal: dalam hal umur kehidupan surgawi, keindahan surgawi, kebahagiaan surgawi, keagungan surgawi, dan kekuasaan surgawi; dan dalam bentuk-bentuk, suara-suara, bau-bauan, rasa-rasa kecapan, dan objek-objek sentuhan surgawi.
“Ini, para bhikkhu, adalah ketiga landasan aktivitas berjasa itu.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com