Kumpulan
Parisa [Parisā] (AN 8.69)
“Para bhikkhu, ada delapan kumpulan ini. Apakah delapan ini? Kumpulan para khattiya, kumpulan para brahmana, kumpulan para perumah tangga, kumpulan para petapa, kumpulan para deva [yang dipimpin oleh] empat raja dewa, kumpulan para deva Tāvatiṃsa, kumpulan Māra, kumpulan Brahmā.
(1) “Sekarang Aku ingat, para bhikkhu, mendatangi suatu kumpulan yang terdiri dari ratusan khattiya. Sebelumnya Aku duduk di sana, berbincang-bincang, dan berdiskusi. Aku tampak persis seperti mereka, dan suaraKu menjadi seperti suara mereka. Aku mengajarkan, mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan mereka dengan khotbah Dhamma, dan sewaktu Aku berbicara mereka tidak mengenali Aku melainkan berpikir: ‘Siapakah ini yang sedang berbicara, apakah deva atau manusia?’ Setelah mengajarkan, mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan mereka dengan khotbah Dhamma, Aku menghilang dan ketika Aku menghilang mereka tidak mengenali Aku melainkan berpikir: ‘Siapakah ini yang telah menghilang, apakah dewa atau manusia?’
(2)–(8) “Kemudian Aku ingat, para bhikkhu, mendatangi suatu kumpulan yang terdiri dari ratusan brahmana … suatu kumpulan yang terdiri dari ratusan perumah tangga … suatu kumpulan yang terdiri dari ratusan petapa … suatu kumpulan yang terdiri dari ratusan deva [yang dipimpin oleh] empat raja dewa … suatu kumpulan yang terdiri dari ratusan deva Tāvatiṃsa … suatu kumpulan yang terdiri dari ratusan pengikut Māra … suatu kumpulan yang terdiri dari ratusan pengikut Brahmā. Sebelumnya Aku duduk di sana, berbincang-bincang, dan berdiskusi. Aku tampak persis seperti mereka, dan suaraKu menjadi seperti suara mereka. Aku mengajarkan, mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan mereka dengan khotbah Dhamma, dan sewaktu Aku berbicara mereka tidak mengenali Aku melainkan berpikir: ‘Siapakah ini yang sedang berbicara, apakah deva atau manusia?’ Setelah mengajarkan, mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan mereka dengan khotbah Dhamma, Aku menghilang dan ketika Aku menghilang mereka tidak mengenali Aku melainkan berpikir: ‘Siapakah ini yang telah menghilang, apakah dewa atau manusia?’
“Ini, para bhikkhu, adalah kedelapan kumpulan itu.”
(1) “Sekarang Aku ingat, para bhikkhu, mendatangi suatu kumpulan yang terdiri dari ratusan khattiya. Sebelumnya Aku duduk di sana, berbincang-bincang, dan berdiskusi. Aku tampak persis seperti mereka, dan suaraKu menjadi seperti suara mereka. Aku mengajarkan, mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan mereka dengan khotbah Dhamma, dan sewaktu Aku berbicara mereka tidak mengenali Aku melainkan berpikir: ‘Siapakah ini yang sedang berbicara, apakah deva atau manusia?’ Setelah mengajarkan, mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan mereka dengan khotbah Dhamma, Aku menghilang dan ketika Aku menghilang mereka tidak mengenali Aku melainkan berpikir: ‘Siapakah ini yang telah menghilang, apakah dewa atau manusia?’
(2)–(8) “Kemudian Aku ingat, para bhikkhu, mendatangi suatu kumpulan yang terdiri dari ratusan brahmana … suatu kumpulan yang terdiri dari ratusan perumah tangga … suatu kumpulan yang terdiri dari ratusan petapa … suatu kumpulan yang terdiri dari ratusan deva [yang dipimpin oleh] empat raja dewa … suatu kumpulan yang terdiri dari ratusan deva Tāvatiṃsa … suatu kumpulan yang terdiri dari ratusan pengikut Māra … suatu kumpulan yang terdiri dari ratusan pengikut Brahmā. Sebelumnya Aku duduk di sana, berbincang-bincang, dan berdiskusi. Aku tampak persis seperti mereka, dan suaraKu menjadi seperti suara mereka. Aku mengajarkan, mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan mereka dengan khotbah Dhamma, dan sewaktu Aku berbicara mereka tidak mengenali Aku melainkan berpikir: ‘Siapakah ini yang sedang berbicara, apakah deva atau manusia?’ Setelah mengajarkan, mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan mereka dengan khotbah Dhamma, Aku menghilang dan ketika Aku menghilang mereka tidak mengenali Aku melainkan berpikir: ‘Siapakah ini yang telah menghilang, apakah dewa atau manusia?’
“Ini, para bhikkhu, adalah kedelapan kumpulan itu.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com