Samiddhi
Samiddhi (AN 9.14)
Yang Mulia Samiddhi mendatangi Yang Mulia Sāriputta, bersujud kepadanya, dan duduk di satu sisi. Kemudian Yang Mulia Sāriputta berkata kepadanya:
(1) “Atas dasar apakah, Samiddhi, kehendak dan pemikiran muncul pada seseorang?”
“Atas dasar nama-dan-bentuk, Bhante.”
(2) Dimanakah kehendak dan pemikiran itu menjadi beraneka-ragam?”
“Sehubungan dengan elemen-elemen.”
(3) “Dari manakah kehendak dan pemikiran itu berasal-mula?”
“Kehendak dan pemikiran berasal-mula dari kontak.”
(4) “Pada apakah kehendak dan pemikiran bertemu?”
“Kehendak dan pemikiran bertemu pada perasaan.”
(5) “Oleh apakah kehendak dan pemikiran dipimpin?”
“Kehendak dan pemikiran dipimpin oleh konsentrasi.”
(6) “Apakah yang mengendalikan kekuasaan atas kehendak dan pemikiran?”
“Perhatian mengendalikan kekuasaan atas kehendak dan pemikiran.”
(7) “Apakah pengawas bagi kehendak dan pemikiran?”
“Kebijaksanaan adalah pengawas bagi kehendak dan pemikiran.”
(8) “Apakah inti dari kehendak dan pemikiran?”
“Kebebasan adalah intinya.”
(9) “Dalam apakah kehendak dan pemikiran itu memuncak?”
“Kehendak dan pemikiran memuncak dalam tanpa-kematian.”
“Ketika engkau ditanya: ‘Atas dasar apakah, Samiddhi, kehendak dan pemikiran muncul pada seseorang?’ engkau menjawab: ‘Atas dasar nama-dan-bentuk, Bhante.’ … … Ketika engkau ditanya: ‘Dalam apakah kehendak dan pemikiran itu memuncak’ engkau menjawab: ‘Kehendak dan pemikiran memuncak dalam tanpa-kematian.’ Bagus, bagus, Samiddhi!
Ketika engkau ditanya dengan pertanyaan-pertanyaan demikian, engkau telah menjawab dengan baik, tetapi jangan menjadi sombong karena hal itu.”
(1) “Atas dasar apakah, Samiddhi, kehendak dan pemikiran muncul pada seseorang?”
“Atas dasar nama-dan-bentuk, Bhante.”
(2) Dimanakah kehendak dan pemikiran itu menjadi beraneka-ragam?”
“Sehubungan dengan elemen-elemen.”
(3) “Dari manakah kehendak dan pemikiran itu berasal-mula?”
“Kehendak dan pemikiran berasal-mula dari kontak.”
(4) “Pada apakah kehendak dan pemikiran bertemu?”
“Kehendak dan pemikiran bertemu pada perasaan.”
(5) “Oleh apakah kehendak dan pemikiran dipimpin?”
“Kehendak dan pemikiran dipimpin oleh konsentrasi.”
(6) “Apakah yang mengendalikan kekuasaan atas kehendak dan pemikiran?”
“Perhatian mengendalikan kekuasaan atas kehendak dan pemikiran.”
(7) “Apakah pengawas bagi kehendak dan pemikiran?”
“Kebijaksanaan adalah pengawas bagi kehendak dan pemikiran.”
(8) “Apakah inti dari kehendak dan pemikiran?”
“Kebebasan adalah intinya.”
(9) “Dalam apakah kehendak dan pemikiran itu memuncak?”
“Kehendak dan pemikiran memuncak dalam tanpa-kematian.”
“Ketika engkau ditanya: ‘Atas dasar apakah, Samiddhi, kehendak dan pemikiran muncul pada seseorang?’ engkau menjawab: ‘Atas dasar nama-dan-bentuk, Bhante.’ … … Ketika engkau ditanya: ‘Dalam apakah kehendak dan pemikiran itu memuncak’ engkau menjawab: ‘Kehendak dan pemikiran memuncak dalam tanpa-kematian.’ Bagus, bagus, Samiddhi!
Ketika engkau ditanya dengan pertanyaan-pertanyaan demikian, engkau telah menjawab dengan baik, tetapi jangan menjadi sombong karena hal itu.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com