Kemandulan Pikiran
Cetokhila satipaṭṭhāna [Cetokhila] (AN 9.71)
“Para bhikkhu, ada lima jenis kemandulan pikiran ini. Apakah lima ini?
(1) “Di sini, seorang bhikkhu bimbang terhadap Sang Guru, ragu-ragu terhadap Beliau, tidak percaya pada Beliau dan tidak berkeyakinan pada Beliau. Ketika seorang bhikkhu bimbang terhadap Sang Guru, ragu-ragu terhadap Beliau, tidak percaya pada Beliau dan tidak berkeyakinan pada Beliau, maka pikirannya tidak condong pada semangat, usaha, kegigihan, dan upaya. Karena pikirannya tidak condong pada semangat … dan upaya, ini adalah jenis pertama kemandulan pikiran.
(2)-(5) “Kemudian, seorang bhikkhu bimbang terhadap Dhamma … bimbang terhadap Saṅgha … bimbang terhadap latihan … menjadi jengkel karena teman-temannya para bhikkhu, tidak senang pada mereka, agresif terhadap mereka, bersikap buruk pada mereka. Ketika seorang bhikkhu menjadi jengkel karena teman-temannya para bhikkhu, tidak senang pada mereka, agresif terhadap mereka, bersikap buruk pada mereka, maka pikirannya tidak condong pada semangat, usaha, kegigihan, dan upaya. Karena pikirannya tidak condong pada semangat … dan upaya, ini adalah jenis ke lima kemandulan pikiran.
“Ini adalah kelima jenis kemandulan pikiran itu …
Keempat penegakan perhatian ini harus dikembangkan untuk meninggalkan kelima jenis kemandulan pikiran ini.”
(1) “Di sini, seorang bhikkhu bimbang terhadap Sang Guru, ragu-ragu terhadap Beliau, tidak percaya pada Beliau dan tidak berkeyakinan pada Beliau. Ketika seorang bhikkhu bimbang terhadap Sang Guru, ragu-ragu terhadap Beliau, tidak percaya pada Beliau dan tidak berkeyakinan pada Beliau, maka pikirannya tidak condong pada semangat, usaha, kegigihan, dan upaya. Karena pikirannya tidak condong pada semangat … dan upaya, ini adalah jenis pertama kemandulan pikiran.
(2)-(5) “Kemudian, seorang bhikkhu bimbang terhadap Dhamma … bimbang terhadap Saṅgha … bimbang terhadap latihan … menjadi jengkel karena teman-temannya para bhikkhu, tidak senang pada mereka, agresif terhadap mereka, bersikap buruk pada mereka. Ketika seorang bhikkhu menjadi jengkel karena teman-temannya para bhikkhu, tidak senang pada mereka, agresif terhadap mereka, bersikap buruk pada mereka, maka pikirannya tidak condong pada semangat, usaha, kegigihan, dan upaya. Karena pikirannya tidak condong pada semangat … dan upaya, ini adalah jenis ke lima kemandulan pikiran.
“Ini adalah kelima jenis kemandulan pikiran itu …
Keempat penegakan perhatian ini harus dikembangkan untuk meninggalkan kelima jenis kemandulan pikiran ini.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com