Latihan
Sikkhādubbalya sammappadhāna (AN 9.73)
“Para bhikkhu, ada lima halangan dalam latihan ini. Apakah lima ini?
(1) Membunuh,
(2) mengambil apa yang tidak diberikan,
(3) hubungan seksual yang salah,
(4) berbohong, dan
(5) [menikmati] minuman keras, anggur, dan minuman memabukkan, yang menjadi landasan bagi kelengahan.
Ini adalah kelima halangan dalam latihan itu.
Empat usaha benar harus dikembangkan untuk meninggalkan kelima halangan ini. Apakah empat ini? Di sini,
(6) seorang bhikkhu membangkitkan keinginan untuk tidak memunculkan kualitas-kualitas buruk yang tidak bermanfaat yang belum muncul; ia berusaha, membangkitkan kegigihan, mengerahkan pikirannya, dan berupaya.
(7) Ia membangkitkan keinginan untuk meninggalkan kualitas-kualitas buruk yang tidak bermanfaat yang telah muncul; ia berusaha, membangkitkan kegigihan, mengerahkan pikirannya, dan berupaya.
(8) Ia membangkitkan keinginan untuk memunculkan kualitas-kualitas yang bermanfaat yang belum muncul; ia berusaha, membangkitkan kegigihan, mengerahkan pikirannya, dan berupaya.
(9) Ia membangkitkan keinginan untuk mempertahankan kualitas-kualitas yang bermanfaat yang telah muncul, untuk ketidak-mundurannya, meningkatkannya, memperluasnya, dan memenuhinya melalui pengembangan; ia berusaha, membangkitkan kegigihan, mengerahkan pikirannya, dan berupaya.
Keempat usaha benar ini harus dikembangkan untuk meninggalkan kelima halangan ini.”
(1) Membunuh,
(2) mengambil apa yang tidak diberikan,
(3) hubungan seksual yang salah,
(4) berbohong, dan
(5) [menikmati] minuman keras, anggur, dan minuman memabukkan, yang menjadi landasan bagi kelengahan.
Ini adalah kelima halangan dalam latihan itu.
Empat usaha benar harus dikembangkan untuk meninggalkan kelima halangan ini. Apakah empat ini? Di sini,
(6) seorang bhikkhu membangkitkan keinginan untuk tidak memunculkan kualitas-kualitas buruk yang tidak bermanfaat yang belum muncul; ia berusaha, membangkitkan kegigihan, mengerahkan pikirannya, dan berupaya.
(7) Ia membangkitkan keinginan untuk meninggalkan kualitas-kualitas buruk yang tidak bermanfaat yang telah muncul; ia berusaha, membangkitkan kegigihan, mengerahkan pikirannya, dan berupaya.
(8) Ia membangkitkan keinginan untuk memunculkan kualitas-kualitas yang bermanfaat yang belum muncul; ia berusaha, membangkitkan kegigihan, mengerahkan pikirannya, dan berupaya.
(9) Ia membangkitkan keinginan untuk mempertahankan kualitas-kualitas yang bermanfaat yang telah muncul, untuk ketidak-mundurannya, meningkatkannya, memperluasnya, dan memenuhinya melalui pengembangan; ia berusaha, membangkitkan kegigihan, mengerahkan pikirannya, dan berupaya.
Keempat usaha benar ini harus dikembangkan untuk meninggalkan kelima halangan ini.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com