Dua Jalan
Paṭipadā (SN 12.3)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, Aku akan mengajarkan kepada kalian tentang jalan yang salah dan jalan yang benar. Dengarkanlah dan perhatikanlah, Aku akan berbicara.”
“Baik, Yang Mulia,” para bhikkhu itu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:
“Dan apakah, para bhikkhu, jalan yang salah? Dengan ketidaktahuan sebagai kondisi, maka bentukan-bentukan kehendak [muncul]; dengan bentukan-bentukan kehendak sebagai kondisi, maka kesadaran … Demikianlah asal-mula dari keseluruhan kumpulan penderitaan ini. Ini, para bhikkhu, disebut jalan yang salah.
“Dan apakah, para bhikkhu, jalan yang benar? Dengan peluruhan tanpa sisa dan lenyapnya ketidaktahuan maka lenyap pula bentukan-bentukan kehendak; dengan lenyapnya bentukan-bentukan kehendak, maka lenyap pula kesadaran … Demikianlah lenyapnya keseluruhan kumpulan penderitaan ini. Ini, para bhikkhu, disebut jalan yang benar.”
“Baik, Yang Mulia,” para bhikkhu itu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:
“Dan apakah, para bhikkhu, jalan yang salah? Dengan ketidaktahuan sebagai kondisi, maka bentukan-bentukan kehendak [muncul]; dengan bentukan-bentukan kehendak sebagai kondisi, maka kesadaran … Demikianlah asal-mula dari keseluruhan kumpulan penderitaan ini. Ini, para bhikkhu, disebut jalan yang salah.
“Dan apakah, para bhikkhu, jalan yang benar? Dengan peluruhan tanpa sisa dan lenyapnya ketidaktahuan maka lenyap pula bentukan-bentukan kehendak; dengan lenyapnya bentukan-bentukan kehendak, maka lenyap pula kesadaran … Demikianlah lenyapnya keseluruhan kumpulan penderitaan ini. Ini, para bhikkhu, disebut jalan yang benar.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com