Bhaddiya 3
Aparalakuṇṭakabhaddiya (Ud 7.5)
Demikianlah yang saya dengar. Pada suatu ketika Sang Bhagava sedang berada di dekat Savatthi, di Hutan Jeta, di Vihara Anathapindika. Pada saat itu Yang Ariya Bhaddiya, si kerdil, yang mengikuti sejumiah bhikkhu, mendekati Sang Bhagava.
Sang Bhagava melihat dari jauh Yang Ariya Bhaddiya, si kerdil, menghampiri, dengan berjalan di belakang sekelompok bhikkhu – orang yang buruk rupa, tidak enak dipandang, cacat, [5] dan umumnya dihina oleh para bhikkhu itu. Ketika melihat dia, Sang Bhagava berkata kepada para bhikkhu: “O bhikkhu, apakah kamu melihat bhikkhu itu menghampiri, berjalan di belakang sejumlah bhikkhu – orang yang buruk rupa, tidak enak dipandang, cacat, dan biasanya dihina oleh para bhikkhu?”
“Ya, Bhante.”
“O, bhikkhu, si bhikkhu itu mempunyai kekuatan luar biasa yang hebat. Tidaklah mudah mencapai penerangan yang sudah dicapai si bhikkhu itu. Dia sudah menyadari di sini dan sekarang ini, melalui pengetahuan langsungnya sendiri, tujuan kehidupan suci yang tidak terbandingkan, yang untuk itu anak-anak keluarga baik sepantasnya berpindah dari keadaan berumah menjadi keadaan tak berumah, dan setelah memasukinya dia tinggal di dalamnya.”
Kemudian, karena menyadari pentingnya hal itu, Sang Bhagava pada saat itu mengungkapkan kotbah inspirasi ini:
Tidak salah, dengan atapnya yang putih,
Kereta yang berjeruji satu itu berlalu;
Melihat dia mendatang, bebas dari kesulitan,
Dia yang sudah memotong arus,
Dia yang tidak lagi dalam keterikatan.
Sang Bhagava melihat dari jauh Yang Ariya Bhaddiya, si kerdil, menghampiri, dengan berjalan di belakang sekelompok bhikkhu – orang yang buruk rupa, tidak enak dipandang, cacat, [5] dan umumnya dihina oleh para bhikkhu itu. Ketika melihat dia, Sang Bhagava berkata kepada para bhikkhu: “O bhikkhu, apakah kamu melihat bhikkhu itu menghampiri, berjalan di belakang sejumlah bhikkhu – orang yang buruk rupa, tidak enak dipandang, cacat, dan biasanya dihina oleh para bhikkhu?”
“Ya, Bhante.”
“O, bhikkhu, si bhikkhu itu mempunyai kekuatan luar biasa yang hebat. Tidaklah mudah mencapai penerangan yang sudah dicapai si bhikkhu itu. Dia sudah menyadari di sini dan sekarang ini, melalui pengetahuan langsungnya sendiri, tujuan kehidupan suci yang tidak terbandingkan, yang untuk itu anak-anak keluarga baik sepantasnya berpindah dari keadaan berumah menjadi keadaan tak berumah, dan setelah memasukinya dia tinggal di dalamnya.”
Kemudian, karena menyadari pentingnya hal itu, Sang Bhagava pada saat itu mengungkapkan kotbah inspirasi ini:
Tidak salah, dengan atapnya yang putih,
Kereta yang berjeruji satu itu berlalu;
Melihat dia mendatang, bebas dari kesulitan,
Dia yang sudah memotong arus,
Dia yang tidak lagi dalam keterikatan.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com