Nanda
Nandamāṇavapucchā (Snp 5.8)
Siswa brahamana berikutnya yang bertanya adalah Nanda. Inilah yang ditanyakannya kepada Sang Buddha:
'Banyak orang', kata Nanda, 'berbicara tentang manusia-manusia bijaksana yang -- kata mereka-- hidup di dunia. Apa pendapat Yang Mulia tentang ini? Bila mereka menyebut seseorang 'bijaksana', apakah mereka berbicara tentang pengetahuannya atau cara hidupnya?'
"Bagi para ahli," kata Sang Buddha, 'kata bijaksana' tidak ada hubungannya dengan cara orang melihat hal-hal, atau dengan apa yang telah diajarkan kepadanya, atau dengan apa yang dia pahami. Bagiku, Nanda, orang bijaksana adalah orang yang telah melepaskan senjatanya: dia hidup dalam kesendirian, tanpa gemetar atau kelaparan akan nafsu."
'Kalau demikian, Yang Mulia,' kata Nanda, 'ada pertanyaan lain yang harus saya ajukan. Semua guru agama dan brahmana telah berbicara tentang cara untuk menjadi murni. Beberapa mengatakan bahwa kemurnian datang dari pandangan-pandangan duniawi dan dari ajaran; beberapa mengatakan bahwa kemurnian datang dari perbuatan-perbuatan baik dan ritual-ritual keagamaan; yang lain mengatakan kemurnian datang dari hal-hal lain. Apakah Engkau mengatakan bahwa orang-orang ini, yang hidup di dunia ini, yang telah mengajarkan hal-hal ini, telah pergi melampaui kelahiran dan usia tua?
'Akan kukatakan ini tentang pemimpin-pemimpin agama yang mengajarkan bahwa pandangan-pandangan dan ajaran-ajaran, atau perbuatan serta ritual, atau apa pun lainnya akan membuatmu murni; kukatakan bahwa orang-orang ini, yang hidup di dunia ini, belum pergi melampaui kelahiran dan ketuaan.'
'Tetapi Yang Mulia,' kata Nanda, 'orang-orang yang mengajarkan kemurnian yang datang dari pandangan dan ajaran, atau tindakan dan ritual, atau hal-hal lain ini, mereka adalah pemimpin keagamaan. Engkau mengatakan bahwa mereka bukanlah orang yang menyeberangi samudera. Saya harus menanyakan satu pertanyaan lain: Dapatkah Engkau, wahai Yang Bijaksana, mengatakan siapakah orang di dunia ini yang telah pergi melampaui kelahiran dan ketuaan?'
'Aku tidak mengatakan bahwa semua guru agama dan brahmana ini terbungkus dalam selubung kelahiran dan ketuaan', kata Sang Buddha. 'Ada beberapa yang telah melepaskan pandangan-pandangan dunia, melepaskan tradisi-tradisi buah pikir ajaran. Mereka telah melepaskan praktek-praktek keagamaan dan ritual, mereka telah meninggalkan segala macam bentuk, dan mereka memiliki pemahaman total tentang kemelekatan. Bagi mereka, tidak ada lagi dorongan-dorongan beracun dari dalam. Inilah yang benar-benar merupakan penyeberang samudera.'
'Betapa sempurnanya penjelasan Guru Kebijaksanaan mengenai tidak melekat!' kata Nanda. 'Saya merasakan kegembiraan ketika mendengarnya, dan ketika mendengar ada orang-orang yang telah mau melepaskan pandangan, tradisi buah-pikir; praktek-praktek keagamaan dan ritual; serta melepaskan segala macam bentuk. Dan orang-orang ini memiliki pemahaman total tentang kemelekatan -- mereka telah menghapuskan dorongan-dorongan beracun dari dalam! Inilah orang-orang yang akan saya sebut juga penyeberang samudera!
'Banyak orang', kata Nanda, 'berbicara tentang manusia-manusia bijaksana yang -- kata mereka-- hidup di dunia. Apa pendapat Yang Mulia tentang ini? Bila mereka menyebut seseorang 'bijaksana', apakah mereka berbicara tentang pengetahuannya atau cara hidupnya?'
"Bagi para ahli," kata Sang Buddha, 'kata bijaksana' tidak ada hubungannya dengan cara orang melihat hal-hal, atau dengan apa yang telah diajarkan kepadanya, atau dengan apa yang dia pahami. Bagiku, Nanda, orang bijaksana adalah orang yang telah melepaskan senjatanya: dia hidup dalam kesendirian, tanpa gemetar atau kelaparan akan nafsu."
'Kalau demikian, Yang Mulia,' kata Nanda, 'ada pertanyaan lain yang harus saya ajukan. Semua guru agama dan brahmana telah berbicara tentang cara untuk menjadi murni. Beberapa mengatakan bahwa kemurnian datang dari pandangan-pandangan duniawi dan dari ajaran; beberapa mengatakan bahwa kemurnian datang dari perbuatan-perbuatan baik dan ritual-ritual keagamaan; yang lain mengatakan kemurnian datang dari hal-hal lain. Apakah Engkau mengatakan bahwa orang-orang ini, yang hidup di dunia ini, yang telah mengajarkan hal-hal ini, telah pergi melampaui kelahiran dan usia tua?
'Akan kukatakan ini tentang pemimpin-pemimpin agama yang mengajarkan bahwa pandangan-pandangan dan ajaran-ajaran, atau perbuatan serta ritual, atau apa pun lainnya akan membuatmu murni; kukatakan bahwa orang-orang ini, yang hidup di dunia ini, belum pergi melampaui kelahiran dan ketuaan.'
'Tetapi Yang Mulia,' kata Nanda, 'orang-orang yang mengajarkan kemurnian yang datang dari pandangan dan ajaran, atau tindakan dan ritual, atau hal-hal lain ini, mereka adalah pemimpin keagamaan. Engkau mengatakan bahwa mereka bukanlah orang yang menyeberangi samudera. Saya harus menanyakan satu pertanyaan lain: Dapatkah Engkau, wahai Yang Bijaksana, mengatakan siapakah orang di dunia ini yang telah pergi melampaui kelahiran dan ketuaan?'
'Aku tidak mengatakan bahwa semua guru agama dan brahmana ini terbungkus dalam selubung kelahiran dan ketuaan', kata Sang Buddha. 'Ada beberapa yang telah melepaskan pandangan-pandangan dunia, melepaskan tradisi-tradisi buah pikir ajaran. Mereka telah melepaskan praktek-praktek keagamaan dan ritual, mereka telah meninggalkan segala macam bentuk, dan mereka memiliki pemahaman total tentang kemelekatan. Bagi mereka, tidak ada lagi dorongan-dorongan beracun dari dalam. Inilah yang benar-benar merupakan penyeberang samudera.'
'Betapa sempurnanya penjelasan Guru Kebijaksanaan mengenai tidak melekat!' kata Nanda. 'Saya merasakan kegembiraan ketika mendengarnya, dan ketika mendengar ada orang-orang yang telah mau melepaskan pandangan, tradisi buah-pikir; praktek-praktek keagamaan dan ritual; serta melepaskan segala macam bentuk. Dan orang-orang ini memiliki pemahaman total tentang kemelekatan -- mereka telah menghapuskan dorongan-dorongan beracun dari dalam! Inilah orang-orang yang akan saya sebut juga penyeberang samudera!
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com