Posala
Posālamāṇavapucchā (Snp 5.15)
Kemudian siswa Posala bangkit untuk berbicara:
‘Di dalam segalanya,’ dia berkata kepada Sang Buddha, ‘Engkau telah mencapai kesempurnaan. Tidak ada gerakan nafsu maupun jejak keraguan yang tersisa di dalam dirimu. Maka saya datang kepada Engkau untuk mengajukan pertanyaan ini, siapakah yang dapat menerangkan apa yang telah terjadi di masa lampau.
Saya ingin bertanya kepadamu, Manusia Sakya, tentang pengetahuan. Jika seseorang tidak lagi terbelenggu dalam melihat bentuk, jika dia telah membuang keterbatasan-keterbatasan materi, dan dia melihat bahwa tidak ada lagi substansi-dalam atau substansi-luar pada benda-benda, apakah ada lagi yang harus diketahuinya?’
‘Bagi Sang Tathagata, Yang Telah Datang Dan Pergi,’ jawab Sang Buddha, ‘semua aspek dan tahap pikiran telah menjadi jelas. Dengan demikian, bila orang yang memusatkan pandangannya pada kebebasan telah mencapai tujuannya, Tathagata mengetahui tahap apa yang telah dicapainya.
Ketika dia telah menyadari bahwa kekuatan kesenangan yang mengikat itu berakar pada kekosongan, maka dia telah sampai ke suatu pemahaman yang jelas mengenai proses ini. Pengetahuan ini telah dicapai sepenuhnya, olehnya, oleh brahmana yang telah mantap.’
‘Di dalam segalanya,’ dia berkata kepada Sang Buddha, ‘Engkau telah mencapai kesempurnaan. Tidak ada gerakan nafsu maupun jejak keraguan yang tersisa di dalam dirimu. Maka saya datang kepada Engkau untuk mengajukan pertanyaan ini, siapakah yang dapat menerangkan apa yang telah terjadi di masa lampau.
Saya ingin bertanya kepadamu, Manusia Sakya, tentang pengetahuan. Jika seseorang tidak lagi terbelenggu dalam melihat bentuk, jika dia telah membuang keterbatasan-keterbatasan materi, dan dia melihat bahwa tidak ada lagi substansi-dalam atau substansi-luar pada benda-benda, apakah ada lagi yang harus diketahuinya?’
‘Bagi Sang Tathagata, Yang Telah Datang Dan Pergi,’ jawab Sang Buddha, ‘semua aspek dan tahap pikiran telah menjadi jelas. Dengan demikian, bila orang yang memusatkan pandangannya pada kebebasan telah mencapai tujuannya, Tathagata mengetahui tahap apa yang telah dicapainya.
Ketika dia telah menyadari bahwa kekuatan kesenangan yang mengikat itu berakar pada kekosongan, maka dia telah sampai ke suatu pemahaman yang jelas mengenai proses ini. Pengetahuan ini telah dicapai sepenuhnya, olehnya, oleh brahmana yang telah mantap.’
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com