Purohitaputtajenta
Purohitaputtajentattheragāthā (Thag 6.9)
Aku dimabukkan oleh keangkuhan karena kelahiran,
Dan kekayaan dan kekuasaan,
Aku hidup dalam kemabukan
Dengan keindahan dan bentuk tubuhku.
Tak seorangpun yang menyamai atau lebih baik dariku—
Atau demikianlah menurutku.
Aku adalah seorang dungu yang sombong,
Berdiri, melambaikan panjiku.
Aku tidak menghormat siapapun:
Tidak kepada ibuku atau ayahku,
Tak ada orang lain yang kuanggap terhormat.
Aku kaku karena keangkuhan, dan tidak sopan.
Ketika aku melihat sang pemimpin tertinggi,
Yang terbaik di antara para kusir,
Bersinar bagaikan matahari,
Dan dihormati oleh Saṅgha monastik,
Aku meninggalkan keangkuhan dan kemabukanku,
Dan, dengan batin jernih dan penuh keyakinan,
Aku bersujud dengan kepalaku
Kepada yang tertinggi di antara semua makhluk.
Keangkuhan lebih unggul
Dan kangkuhan lebih hina
Telah ditinggalkan dan dicabut
Keangkuhan “aku adalah” telah dilenyapkan,
Dan segala keangkuhan telah dihancurkan.
Dan kekayaan dan kekuasaan,
Aku hidup dalam kemabukan
Dengan keindahan dan bentuk tubuhku.
Tak seorangpun yang menyamai atau lebih baik dariku—
Atau demikianlah menurutku.
Aku adalah seorang dungu yang sombong,
Berdiri, melambaikan panjiku.
Aku tidak menghormat siapapun:
Tidak kepada ibuku atau ayahku,
Tak ada orang lain yang kuanggap terhormat.
Aku kaku karena keangkuhan, dan tidak sopan.
Ketika aku melihat sang pemimpin tertinggi,
Yang terbaik di antara para kusir,
Bersinar bagaikan matahari,
Dan dihormati oleh Saṅgha monastik,
Aku meninggalkan keangkuhan dan kemabukanku,
Dan, dengan batin jernih dan penuh keyakinan,
Aku bersujud dengan kepalaku
Kepada yang tertinggi di antara semua makhluk.
Keangkuhan lebih unggul
Dan kangkuhan lebih hina
Telah ditinggalkan dan dicabut
Keangkuhan “aku adalah” telah dilenyapkan,
Dan segala keangkuhan telah dihancurkan.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com