Mahāpanthaka
Mahāpanthakattheragāthā (Thag 8.3)
Ketika aku pertama kali melihat Sang Guru,
Yang bebas dari ketakutan dari segala arah,
Aku terpesona,
Karena aku melihat manusia terbaik.
Jika engkau beruntung
Menemukan seorang guru demikian,
Tetapi engkau menolaknya,
Maka engkau akan kehilangan kesempatanmu.
Maka aku meninggalkan anak-anak dan istriku,
Kekayaan dan hasil panenku;
Aku memotong ambut dan janggutku,
Dan meninggalkan keduniawian menuju kehidupan tanpa rumah.
Dengan memiliki latihan dan penghidupan monastik,
Indria-indriaku terkekang dengan baik,
Memberi hormat kepada Sang Buddha,
Aku berdiam tak terkalahkan.
Kemudian aku betekad,
Keinginan tulusku:
Aku tidak akan duduk, bahkan untuk sesaat,
Hingga anak panah ketagihan tercabut.
Sewaktu aku berdiam seperti ini,
Lihatlah kegigihan dan usahaku!
Aku telah mencapai tiga pengetahuan,
Dan memenuhi ajaran Sang Buddha.
Aku mengetahui kehidupan lampauku;
Mata-batinku jernih,
Aku adalah seorang Araant, layak menerima persembahan.
Terbebaskan, tanpa kemelekatan.
Kemudian, pada akhir malam itu,
Menjelang matahari terbit,
Segala ketagihanku mengering,
Maka aku duduk bersila.
Yang bebas dari ketakutan dari segala arah,
Aku terpesona,
Karena aku melihat manusia terbaik.
Jika engkau beruntung
Menemukan seorang guru demikian,
Tetapi engkau menolaknya,
Maka engkau akan kehilangan kesempatanmu.
Maka aku meninggalkan anak-anak dan istriku,
Kekayaan dan hasil panenku;
Aku memotong ambut dan janggutku,
Dan meninggalkan keduniawian menuju kehidupan tanpa rumah.
Dengan memiliki latihan dan penghidupan monastik,
Indria-indriaku terkekang dengan baik,
Memberi hormat kepada Sang Buddha,
Aku berdiam tak terkalahkan.
Kemudian aku betekad,
Keinginan tulusku:
Aku tidak akan duduk, bahkan untuk sesaat,
Hingga anak panah ketagihan tercabut.
Sewaktu aku berdiam seperti ini,
Lihatlah kegigihan dan usahaku!
Aku telah mencapai tiga pengetahuan,
Dan memenuhi ajaran Sang Buddha.
Aku mengetahui kehidupan lampauku;
Mata-batinku jernih,
Aku adalah seorang Araant, layak menerima persembahan.
Terbebaskan, tanpa kemelekatan.
Kemudian, pada akhir malam itu,
Menjelang matahari terbit,
Segala ketagihanku mengering,
Maka aku duduk bersila.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com