Aula Bata
Giñjakāvasatha (SN 14.13)
Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Ñātika di Aula Bata. Di sana Sang Bhagavā berkata kepada para bhikkhu sebagai berikut: “Para bhikkhu!”
“Yang Mulia!” para bhikkhu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:
“Para bhikkhu, dengan bergantung pada suatu unsur maka muncul persepsi, di sana muncul pandangan, di sana muncul pikiran.”
Ketika hal ini dikatakan, Yang Mulia Saddha Kaccāyana berkata kepada Sang Bhagavā: “Yang Mulia, sehubungan dengan mereka yang belum tercerahkan sempurna, ketika pandangan muncul, ‘Mereka ini adalah Yang Tercerahkan Sempurna,’ dengan bergantung pada apakah pandangan ini terlihat?”
“Sungguh kuat, Kaccāyana, unsur ini, unsur ketidaktahuan. Dengan bergantung pada suatu unsur rendah, Kaccāyana, maka muncul persepsi rendah, pandangan rendah, pikiran rendah, kehendak rendah, kerinduan rendah, pengharapan rendah, orang rendah, ucapan rendah. Ia menjelaskan, mengajarkan, menyatakan, menegakkan, mengungkapkan, menganalisis, dan menguraikan yang rendah. Kelahiran kembalinya, Aku katakan, adalah rendah.
“Dengan bergantung pada suatu unsur menengah, Kaccāyana, maka muncul persepsi menengah, pandangan menengah, pikiran menengah, kehendak menengah, kerinduan menengah, pengharapan menengah, orang menengah, ucapan menengah. Ia menjelaskan, mengajarkan, menyatakan, menegakkan, mengungkapkan, menganalisis, dan menguraikan yang menengah. Kelahiran kembalinya, Aku katakan, adalah menengah.
“Dengan bergantung pada suatu unsur mulia, Kaccāyana, maka muncul persepsi mulia, pandangan mulia, pikiran mulia, kehendak mulia, kerinduan mulia, pengharapan mulia, orang mulia, ucapan mulia. Ia menjelaskan, mengajarkan, menyatakan, menegakkan, mengungkapkan, menganalisis, dan menguraikan yang mulia. Kelahiran kembalinya, Aku katakan, adalah mulia.”
“Yang Mulia!” para bhikkhu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:
“Para bhikkhu, dengan bergantung pada suatu unsur maka muncul persepsi, di sana muncul pandangan, di sana muncul pikiran.”
Ketika hal ini dikatakan, Yang Mulia Saddha Kaccāyana berkata kepada Sang Bhagavā: “Yang Mulia, sehubungan dengan mereka yang belum tercerahkan sempurna, ketika pandangan muncul, ‘Mereka ini adalah Yang Tercerahkan Sempurna,’ dengan bergantung pada apakah pandangan ini terlihat?”
“Sungguh kuat, Kaccāyana, unsur ini, unsur ketidaktahuan. Dengan bergantung pada suatu unsur rendah, Kaccāyana, maka muncul persepsi rendah, pandangan rendah, pikiran rendah, kehendak rendah, kerinduan rendah, pengharapan rendah, orang rendah, ucapan rendah. Ia menjelaskan, mengajarkan, menyatakan, menegakkan, mengungkapkan, menganalisis, dan menguraikan yang rendah. Kelahiran kembalinya, Aku katakan, adalah rendah.
“Dengan bergantung pada suatu unsur menengah, Kaccāyana, maka muncul persepsi menengah, pandangan menengah, pikiran menengah, kehendak menengah, kerinduan menengah, pengharapan menengah, orang menengah, ucapan menengah. Ia menjelaskan, mengajarkan, menyatakan, menegakkan, mengungkapkan, menganalisis, dan menguraikan yang menengah. Kelahiran kembalinya, Aku katakan, adalah menengah.
“Dengan bergantung pada suatu unsur mulia, Kaccāyana, maka muncul persepsi mulia, pandangan mulia, pikiran mulia, kehendak mulia, kerinduan mulia, pengharapan mulia, orang mulia, ucapan mulia. Ia menjelaskan, mengajarkan, menyatakan, menegakkan, mengungkapkan, menganalisis, dan menguraikan yang mulia. Kelahiran kembalinya, Aku katakan, adalah mulia.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com