Dengan Syair
Sagātha (SN 14.16)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, adalah melalui unsur-unsur maka makhluk-makhluk berkumpul dan bersatu: mereka yang berwatak rendah berkumpul dan bersatu dengan mereka yang berwatak rendah. Di masa lalu mereka demikian, di masa depan mereka demikian, dan sekarang di masa kini mereka juga demikian.
“Bagaikan kotoran badan berkumpul dan bersatu dengan kotoran badan, air seni dengan air seni, air ludah dengan air ludah, nanah dengan nanah, dan darah dengan darah, demikian pula, para bhikkhu, adalah melalui unsur-unsur maka makhluk-makhluk berkumpul dan bersatu: mereka yang berwatak rendah berkumpul dan bersatu dengan mereka yang berwatak rendah. Di masa lalu mereka demikian, di masa depan mereka demikian, dan sekarang di masa kini mereka juga demikian.
“Para bhikkhu, adalah melalui unsur-unsur maka makhluk-makhluk berkumpul dan bersatu: mereka yang berwatak baik berkumpul dan bersatu dengan mereka yang berwatak baik. Di masa lalu mereka demikian, di masa depan mereka demikian, dan sekarang di masa kini mereka juga demikian.
“Bagaikan susu berkumpul dan bersatu dengan susu, minyak dengan minyak, ghee dengan ghee, madu dengan madu, dan sirop dengan sirop, demikian pula, para bhikkhu, adalah melalui unsur-unsur maka makhluk-makhluk berkumpul dan bersatu: mereka yang berwatak baik berkumpul dan bersatu dengan mereka yang berwatak baik Di masa lalu mereka demikian, di masa depan mereka demikian, dan sekarang di masa kini mereka juga demikian.”
Ini adalah apa yang dikatakan oleh Sang Bhagavā. Setelah mengatakan ini, Yang Sempurna, lebih lanjut mengatakan:
“Dari pergaulan maka hutan nafsu muncul,
Oleh tanpa-pergaulan, hutan ditebang.
Bagaikan seseorang yang telah menaiki sebilah papan
Akan tenggelam di lautan yang bergelora,
Demikian pula seorang yang hidup bermoral tenggelam
Dengan bergaul bersama orang malas.
“Demikianlah seseorang seharusnya menghindari orang yang demikian—
Orang malas; tanpa semangat.
Hanya bergaul dengan para bijaksana,
Dengan para meditator yang tekun,
Dengan para mulia yang berdiam dalam keheningan,
Semangat mereka meningkat secara konstan.”
“Bagaikan kotoran badan berkumpul dan bersatu dengan kotoran badan, air seni dengan air seni, air ludah dengan air ludah, nanah dengan nanah, dan darah dengan darah, demikian pula, para bhikkhu, adalah melalui unsur-unsur maka makhluk-makhluk berkumpul dan bersatu: mereka yang berwatak rendah berkumpul dan bersatu dengan mereka yang berwatak rendah. Di masa lalu mereka demikian, di masa depan mereka demikian, dan sekarang di masa kini mereka juga demikian.
“Para bhikkhu, adalah melalui unsur-unsur maka makhluk-makhluk berkumpul dan bersatu: mereka yang berwatak baik berkumpul dan bersatu dengan mereka yang berwatak baik. Di masa lalu mereka demikian, di masa depan mereka demikian, dan sekarang di masa kini mereka juga demikian.
“Bagaikan susu berkumpul dan bersatu dengan susu, minyak dengan minyak, ghee dengan ghee, madu dengan madu, dan sirop dengan sirop, demikian pula, para bhikkhu, adalah melalui unsur-unsur maka makhluk-makhluk berkumpul dan bersatu: mereka yang berwatak baik berkumpul dan bersatu dengan mereka yang berwatak baik Di masa lalu mereka demikian, di masa depan mereka demikian, dan sekarang di masa kini mereka juga demikian.”
Ini adalah apa yang dikatakan oleh Sang Bhagavā. Setelah mengatakan ini, Yang Sempurna, lebih lanjut mengatakan:
“Dari pergaulan maka hutan nafsu muncul,
Oleh tanpa-pergaulan, hutan ditebang.
Bagaikan seseorang yang telah menaiki sebilah papan
Akan tenggelam di lautan yang bergelora,
Demikian pula seorang yang hidup bermoral tenggelam
Dengan bergaul bersama orang malas.
“Demikianlah seseorang seharusnya menghindari orang yang demikian—
Orang malas; tanpa semangat.
Hanya bergaul dengan para bijaksana,
Dengan para meditator yang tekun,
Dengan para mulia yang berdiam dalam keheningan,
Semangat mereka meningkat secara konstan.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com