Aku Mengembara
Assādapariyesana (SN 14.32)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, Aku mengembara mencari kepuasan dalam unsur tanah. Kepuasan apa pun yang terdapat dalam unsur tanah—yang Kutemukan. Aku telah dengan jelas melihatnya dengan kebijaksanaan seberapa jauh kepuasan dalam unsur tanah itu.
“Para bhikkhu, Aku mengembara mencari bahaya dalam unsur tanah. Bahaya apa pun yang terdapat dalam unsur tanah—yang Kutemukan. Aku telah dengan jelas melihatnya dengan kebijaksanaan seberapa jauh bahaya dalam unsur tanah itu.
“Para bhikkhu, Aku mengembara mencari jalan membebaskan diri dari unsur tanah. Jalan membebaskan diri apa pun yang terdapat dalam unsur tanah—yang Kutemukan. Aku telah jelas melihatnya dengan kebijaksanaan seberapa jauh jalan membebaskan diri dari unsur tanah itu.
“Para bhikkhu, Aku mengembara mencari kepuasan dalam … bahaya dalam … jalan membebaskan diri dari unsur air … unsur panas … unsur angin. Jalan membebaskan diri apa pun yang terdapat dalam unsur angin—yang Kutemukan. Aku telah dengan jelas melihatnya dengan kebijaksanaan seberapa jauh jalan membebaskan diri unsur angin itu.
“Selama, para bhikkhu, Aku belum mengetahui secara langsung sebagaimana adanya kepuasan, bahaya, dan jalan membebaskan diri dalam hal keempat unsur ini … seperti di atas … para deva dan manusia.
“Pengetahuan dan penglihatan muncul dalam diriKu: ‘Kebebasan batinKu tidak tergoyahkan: ini adalah kelahiran terakhirKu; sekarang tidak ada lagi penjelmaan baru.”
“Para bhikkhu, Aku mengembara mencari bahaya dalam unsur tanah. Bahaya apa pun yang terdapat dalam unsur tanah—yang Kutemukan. Aku telah dengan jelas melihatnya dengan kebijaksanaan seberapa jauh bahaya dalam unsur tanah itu.
“Para bhikkhu, Aku mengembara mencari jalan membebaskan diri dari unsur tanah. Jalan membebaskan diri apa pun yang terdapat dalam unsur tanah—yang Kutemukan. Aku telah jelas melihatnya dengan kebijaksanaan seberapa jauh jalan membebaskan diri dari unsur tanah itu.
“Para bhikkhu, Aku mengembara mencari kepuasan dalam … bahaya dalam … jalan membebaskan diri dari unsur air … unsur panas … unsur angin. Jalan membebaskan diri apa pun yang terdapat dalam unsur angin—yang Kutemukan. Aku telah dengan jelas melihatnya dengan kebijaksanaan seberapa jauh jalan membebaskan diri unsur angin itu.
“Selama, para bhikkhu, Aku belum mengetahui secara langsung sebagaimana adanya kepuasan, bahaya, dan jalan membebaskan diri dalam hal keempat unsur ini … seperti di atas … para deva dan manusia.
“Pengetahuan dan penglihatan muncul dalam diriKu: ‘Kebebasan batinKu tidak tergoyahkan: ini adalah kelahiran terakhirKu; sekarang tidak ada lagi penjelmaan baru.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com