Jika Tidak Ada
Nocedaṃ (SN 14.33)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, jika tidak ada kepuasan dalam unsur tanah, maka makhluk-makhluk tidak akan menjadi tertarik padanya; tetapi karena ada kepuasan dalam unsur tanah, maka makhluk-makhluk menjadi tertarik padanya. Jika tidak ada bahaya dalam unsur tanah, maka makhluk-makhluk tidak akan mengalami kejijikan terhadapnya; tetapi karena ada bahaya dalam unsur tanah, maka makhluk-makhluk mengalami kejijikan terhadapnya. Jika tidak ada jalan membebaskan diri dari unsur tanah, maka makhluk-makhluk tidak akan bebas darinya; tetapi karena ada jalan membebaskan diri dari unsur tanah, maka makhluk-makhluk terbebaskan darinya.
“Para bhikkhu, jika tidak ada kepuasan dalam unsur air … unsur panas … unsur angin, maka makhluk-makhluk tidak akan menjadi tertarik padanya … … tetapi karena ada jalan membebaskan diri dari unsur angin, maka makhluk-makhluk terbebaskan darinya.
“Selama, para bhikkhu, makhluk-makhluk belum secara langsung mengetahui sebagaimana adanya kepuasan sebagai kepuasan, bahaya sebagai bahaya, dan jalan membebaskan diri sebagai jalan membebaskan diri dalam hal keempat unsur, mereka belum membebaskan diri dari dunia ini dengan para deva, Māra, dan Brahmā, dari generasi ini dengan para petapa dan brahmana, para deva dan manusia; mereka belum terlepas darinya, terbebas darinya, mereka juga tidak berdiam dengan pikiran bebas dari rintangan. Tetapi ketika makhluk-makhluk telah secara langsung mengetahui sebagaimana adanya, maka mereka telah terbebas dari dunia ini dengan para deva dan manusia … mereka telah terlepas darinya, terbebas darinya, dan mereka berdiam dengan pikiran bebas dari rintangan.”
“Para bhikkhu, jika tidak ada kepuasan dalam unsur air … unsur panas … unsur angin, maka makhluk-makhluk tidak akan menjadi tertarik padanya … … tetapi karena ada jalan membebaskan diri dari unsur angin, maka makhluk-makhluk terbebaskan darinya.
“Selama, para bhikkhu, makhluk-makhluk belum secara langsung mengetahui sebagaimana adanya kepuasan sebagai kepuasan, bahaya sebagai bahaya, dan jalan membebaskan diri sebagai jalan membebaskan diri dalam hal keempat unsur, mereka belum membebaskan diri dari dunia ini dengan para deva, Māra, dan Brahmā, dari generasi ini dengan para petapa dan brahmana, para deva dan manusia; mereka belum terlepas darinya, terbebas darinya, mereka juga tidak berdiam dengan pikiran bebas dari rintangan. Tetapi ketika makhluk-makhluk telah secara langsung mengetahui sebagaimana adanya, maka mereka telah terbebas dari dunia ini dengan para deva dan manusia … mereka telah terlepas darinya, terbebas darinya, dan mereka berdiam dengan pikiran bebas dari rintangan.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com