8 tempat yang dihindari oleh orang yang ingin berdiskusi
Aṭṭhamantaparivajjanīyaṭṭhāna (Mil 4.1)
Setelah merenungkan semalaman mengenai diskusinya dengan Nagasena, sang raja membuat delapan sumpah untuk dirinya sendiri: “Selama tujuh hari mendatang ini aku tidak akan memutuskan masalah hukum apa pun juga, aku tidak akan memelihara pikiran yang berisi nafsu keinginan, pikiran yang berisi kebencian atau pikiran yang berisi pandangan keliru. Terhadap semua pelayan dan mereka yang bergantung padaku aku akan bersikap rendah hati. Aku akan memperhatikan dengan seksama setiap perilaku tubuh serta enam inderaku. Aku akan mengisi pikiranku dengan cinta kasih bagi semua makhluk.”
Kemudian Raja Milinda bermaksud berbicara kepada Nagasena seorang diri. Raja mengatakan, “Ada delapan tempat yang harus dihindari oleh orang yang ingin berdiskusi secara mendalam:
1. landasan pikiran yang tidak mantap di mana masalah yang didiskusikan menjadi tercerai-berai, bertele-tele, kabur dan tidak ada hasilnya;
2. tempat yang tidak aman di mana pikiran menjadi terganggu oleh rasa takut sehingga tidak dapat mencerap maknanya dengan jelas;
3. tempat yang berangin di mana suara menjadi tidak jelas;
4. tempat terpencil yang mungkin ada orang yang mencuri dengar;
5. tempat yang sakral di mana pokok pembicaraan mungkin menjadi terbelok ke situasi sekitarnya yang khidmat;
6. jalanan di mana pembicaraan mungkin menjadi dangkal;
7. jembatan di mana pikiran mungkin menjadi tidak stabil dan goyah; dan
8. tempat mandi umum di mana pembicaraan akan menjadi omongan sehari-hari.
Kemudian Raja Milinda bermaksud berbicara kepada Nagasena seorang diri. Raja mengatakan, “Ada delapan tempat yang harus dihindari oleh orang yang ingin berdiskusi secara mendalam:
1. landasan pikiran yang tidak mantap di mana masalah yang didiskusikan menjadi tercerai-berai, bertele-tele, kabur dan tidak ada hasilnya;
2. tempat yang tidak aman di mana pikiran menjadi terganggu oleh rasa takut sehingga tidak dapat mencerap maknanya dengan jelas;
3. tempat yang berangin di mana suara menjadi tidak jelas;
4. tempat terpencil yang mungkin ada orang yang mencuri dengar;
5. tempat yang sakral di mana pokok pembicaraan mungkin menjadi terbelok ke situasi sekitarnya yang khidmat;
6. jalanan di mana pembicaraan mungkin menjadi dangkal;
7. jembatan di mana pikiran mungkin menjadi tidak stabil dan goyah; dan
8. tempat mandi umum di mana pembicaraan akan menjadi omongan sehari-hari.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com