Dilema Seputar Kehamilan
Gabbhāvakkantipañha (Mil 5.1 6)
6. Dilema Seputar Kehamilan
“Sang Buddha berkata bahwa kehamilan terjadi di rahim dengan adanya tiga penyebab: persetubuhan yang dilakukan orang tua, kesuburan sang ibu, dan seorang makhluk untuk dilahirkan. Tetapi Beliau juga berkata bahwa ketika petapa Dukala menyentuh pusar seorang wanita petapa yang bernama Parika dengan ibu jarinya, bayi Sama terkandung. Jika pernyataan yang pertama benar, maka pernyataan yang kedua pasti salah.”
“Kedua pernyataan itu benar, O baginda, tetapi baginda jangan berpikir bahwa ada pelanggaran di dalam kasus kedua. Sakka, raja para dewa, setelah melihat terlebih dahulu bahwa para petapa yang luhur tersebut akan menjadi buta, meminta mereka untuk mempunyai anak lelaki. Tetapi kedua petapa itu tidak mau melakukan hubungan seksual sekalipun untuk menyelamatkan jiwa mereka sendiri. Maka Sakka turut campur dengan menyuruh Dukala. Demikianlah Sama terkandung.”
“Sang Buddha berkata bahwa kehamilan terjadi di rahim dengan adanya tiga penyebab: persetubuhan yang dilakukan orang tua, kesuburan sang ibu, dan seorang makhluk untuk dilahirkan. Tetapi Beliau juga berkata bahwa ketika petapa Dukala menyentuh pusar seorang wanita petapa yang bernama Parika dengan ibu jarinya, bayi Sama terkandung. Jika pernyataan yang pertama benar, maka pernyataan yang kedua pasti salah.”
“Kedua pernyataan itu benar, O baginda, tetapi baginda jangan berpikir bahwa ada pelanggaran di dalam kasus kedua. Sakka, raja para dewa, setelah melihat terlebih dahulu bahwa para petapa yang luhur tersebut akan menjadi buta, meminta mereka untuk mempunyai anak lelaki. Tetapi kedua petapa itu tidak mau melakukan hubungan seksual sekalipun untuk menyelamatkan jiwa mereka sendiri. Maka Sakka turut campur dengan menyuruh Dukala. Demikianlah Sama terkandung.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com