Ucapan Sang Buddha yang Sempurna
Pharusavācābhāvapañha (Mil 5.3 4)
22. Ucapan Sang Buddha yang Sempurna
“Yang Mulia Sariputta siswa utama Sang Buddha berkata, ‘Sang Tathagata itu sempurna dalam berkata-kata. Tidak ada kesalahan di dalam ucapan Sang Tathagata. Mengenai ucapanNya, Beliau tidak perlu harus berhati-hati dengan tujuan agar orang lain tak akan melihat kesalahannya.’Jadi mengapa Sang Buddha menggunakan kata-kata yang kasar dan menyakitkan hati terhadap Sudinna si Kalanda dan menyebutnya orang yang bodoh?”
“Itu bukan karena kekasaran, O baginda, melainkan semata-mata untuk menunjukkan kepadanya, dengan cara yang tidak merugikan, tentang perilakunya yang tolol dan rendah. Jika orang di dalam kelahiran ini tidak dapat mencapai pemahaman tentang Empat Kesunyataan Mulia, maka hidupnya sia-sia belaka. Sang Buddha menggunakan kata-kata kebenaran, dan bukannya melebih-lebihkan. Beliau mengingatkan orang lain semata-mata untuk menghancurkan penyakit ketidakbajikan. Kata-kata Beliau, meskipun dengan, nada yang keras, melunakkan kesombongan orang dan membuat mereka rendah hati. Kata-kata Beliau penuh dengan kasih sayang dan dimaksudkan agar bermanfaat. Sama seperti kata-kata seorang ayah kepada anak-anaknya.”
“Yang Mulia Sariputta siswa utama Sang Buddha berkata, ‘Sang Tathagata itu sempurna dalam berkata-kata. Tidak ada kesalahan di dalam ucapan Sang Tathagata. Mengenai ucapanNya, Beliau tidak perlu harus berhati-hati dengan tujuan agar orang lain tak akan melihat kesalahannya.’Jadi mengapa Sang Buddha menggunakan kata-kata yang kasar dan menyakitkan hati terhadap Sudinna si Kalanda dan menyebutnya orang yang bodoh?”
“Itu bukan karena kekasaran, O baginda, melainkan semata-mata untuk menunjukkan kepadanya, dengan cara yang tidak merugikan, tentang perilakunya yang tolol dan rendah. Jika orang di dalam kelahiran ini tidak dapat mencapai pemahaman tentang Empat Kesunyataan Mulia, maka hidupnya sia-sia belaka. Sang Buddha menggunakan kata-kata kebenaran, dan bukannya melebih-lebihkan. Beliau mengingatkan orang lain semata-mata untuk menghancurkan penyakit ketidakbajikan. Kata-kata Beliau, meskipun dengan, nada yang keras, melunakkan kesombongan orang dan membuat mereka rendah hati. Kata-kata Beliau penuh dengan kasih sayang dan dimaksudkan agar bermanfaat. Sama seperti kata-kata seorang ayah kepada anak-anaknya.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com