Kaki Sang Buddha Terluka
Pādasakalikāhatapañha (Mil 5.3 8)
26. Kaki Sang Buddha Terluka
“Anda berkata bila Sang Buddha berjalan, maka bumi ini -meskipun tidak memiliki kesadaran- mengisi lubang-lubang; yang kosong dan meratakan tanah yang akan Beliau pijak. Akan tetapi Anda mengatakan bahwa ada pecahan batu karang yang melukai kaki-Nya. Mengapa pecahan batu tersebut tidak minggir dari kaki-Nya?”
“O baginda, pecahan batu itu tidak jatuh dengan sendirinya. Ada batu karang yang dilemparkan oleh Devadatta. Lalu dua batu karang bersatu untuk menghentikannya, tetapi ada pecahan yang melesat dan melukai kaki Sang Buddha. Sesuatu yang dihentikan dapat dengan mudah melesat, seperti halnya air yang ditampung di dua tangan dapat dengan mudah mengalir melalui jari-jari.”
“Anda berkata bila Sang Buddha berjalan, maka bumi ini -meskipun tidak memiliki kesadaran- mengisi lubang-lubang; yang kosong dan meratakan tanah yang akan Beliau pijak. Akan tetapi Anda mengatakan bahwa ada pecahan batu karang yang melukai kaki-Nya. Mengapa pecahan batu tersebut tidak minggir dari kaki-Nya?”
“O baginda, pecahan batu itu tidak jatuh dengan sendirinya. Ada batu karang yang dilemparkan oleh Devadatta. Lalu dua batu karang bersatu untuk menghentikannya, tetapi ada pecahan yang melesat dan melukai kaki Sang Buddha. Sesuatu yang dihentikan dapat dengan mudah melesat, seperti halnya air yang ditampung di dua tangan dapat dengan mudah mengalir melalui jari-jari.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com