Persembahan bagi Sangha
Gotamivatthadānapañha (Mil 6.1 2)
53. Persembahan bagi Sangha
“Ketika Mahapajapati Gotami mempersembahkan jubah mandi kepada Sang Buddha, Beliau berkata kepadanya, ‘Berikanlah kepada Sangha, Gotami. Jika kau berikan kepada Sangha, itu juga berarti aku dihormati. Demikian juga Sangha.’ Apakah itu karena Sangha lebih penting daripada Sang Buddha?”
“Baginda, bukan berarti bahwa persembahan kepada Sang Buddha tidak akan memberikan buah yang besar, tetapi. dimaksudkan untuk menunjukkan kebesaran Sangha sehingga pada waktunya nanti Sangha akan dijunjung tinggi. Seperti halnya, O baginda, seorang ayah memuji anaknya di pengadilan kerajaan dengan berpikir, ‘Jikalau dia mendapat nama baik di sini sekarang, maka dia juga akan dihormati setelah aku tiada.’ Atau misalkan, O baginda, seseorang mempersembahkan suatu hadiah kepada raja, dan kemudian raja memberikan hadiah itu pada orang lain – misalnya prajurit atau pesuruh- apakah orang tersebut lalu menjadi lebih tinggi dibandingkan raja?”
“Tentu saja tidak, Yang Mulia. Orang itu menerima gajinya dari raja, dan rajalah yang menempatkannya pada kedudukan itu.”
“Demikian juga, O baginda, Sangha tidak menjadi lebih tinggi dibandingkan Sang Tathagata hanya karena suatu persembahan. Dan tidak ada, O baginda, makhluk apa pun yang lebih pantas menerima persembahan daripada Sang Tathagata.
Demikian ini telah dikatakan oleh Sang Buddha sendiri:
‘Ada satu makhluk, O para bhikkhu, yang dilahirkan di dunia ini
untuk kebaikan dan manfaat banyak makhluk,
karena rasa welas asihnya pada dunia, serta
demi kebaikan dan manfaat para dewa dan manusia.
Dan siapakah satu makhluk itu?
Seorang Tathagata, seorang Arahat, Buddha Yang Tertinggi’.”
“Ketika Mahapajapati Gotami mempersembahkan jubah mandi kepada Sang Buddha, Beliau berkata kepadanya, ‘Berikanlah kepada Sangha, Gotami. Jika kau berikan kepada Sangha, itu juga berarti aku dihormati. Demikian juga Sangha.’ Apakah itu karena Sangha lebih penting daripada Sang Buddha?”
“Baginda, bukan berarti bahwa persembahan kepada Sang Buddha tidak akan memberikan buah yang besar, tetapi. dimaksudkan untuk menunjukkan kebesaran Sangha sehingga pada waktunya nanti Sangha akan dijunjung tinggi. Seperti halnya, O baginda, seorang ayah memuji anaknya di pengadilan kerajaan dengan berpikir, ‘Jikalau dia mendapat nama baik di sini sekarang, maka dia juga akan dihormati setelah aku tiada.’ Atau misalkan, O baginda, seseorang mempersembahkan suatu hadiah kepada raja, dan kemudian raja memberikan hadiah itu pada orang lain – misalnya prajurit atau pesuruh- apakah orang tersebut lalu menjadi lebih tinggi dibandingkan raja?”
“Tentu saja tidak, Yang Mulia. Orang itu menerima gajinya dari raja, dan rajalah yang menempatkannya pada kedudukan itu.”
“Demikian juga, O baginda, Sangha tidak menjadi lebih tinggi dibandingkan Sang Tathagata hanya karena suatu persembahan. Dan tidak ada, O baginda, makhluk apa pun yang lebih pantas menerima persembahan daripada Sang Tathagata.
Demikian ini telah dikatakan oleh Sang Buddha sendiri:
‘Ada satu makhluk, O para bhikkhu, yang dilahirkan di dunia ini
untuk kebaikan dan manfaat banyak makhluk,
karena rasa welas asihnya pada dunia, serta
demi kebaikan dan manfaat para dewa dan manusia.
Dan siapakah satu makhluk itu?
Seorang Tathagata, seorang Arahat, Buddha Yang Tertinggi’.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com