Sariputta | Suttapitaka | Pelanggaran Para Arahat Sariputta

Pelanggaran Para Arahat

Khīṇā­sava­sati­sam­mosa­pañha (Mil 6.2 3)

63. Pelanggaran Para Arahat

“Anda mengatakan bahwa seorang Arahat tidak mungkin mempunyai kewaspadaan yang kacau. Kalau begitu, dapatkah dia melakukan pelanggaran?”

“Dapat, O baginda, sehubungan dengan ukuran kutinya. Dia mungkin saja bertindak sebagai perantara, makan pada waktu yang salah, makan apa yang tidak dipersembahkan, atau mengira dia tidak diundang padahal sebetulnya diundang.”

“Tetapi Anda mengatakan bahwa orang yang melakukan pelanggaran itu melakukannya karena kebodohan atau rasa tidak hormat. Jika seorang Arahat dapat jatuh ke dalam pelanggaran dan jika tidak ada rasa hormat di dalam diri Arahat itu, apakah itu berarti ada kekacauan kewaspadaan?”

“Tidak, tidak ada kekacauan kewaspadaan di dalam diri seorang Arahat. Ada dua jenis pelanggaran. Ada hal-hal yang tercela di mata dunia umum seperti misalnya pembunuhan, pencurian, dan sebagainya. Dan ada hal-hal salah yang hanya berlaku bagi para bhikkhu, seperti misalnya: makan pada waktu yang salah, merusak pepohonan dan tumbuhan, atau bermain di air. Dan banyak lagi hal-hal seperti itu, O baginda, yang tidak salah di dunia umum tetapi salah bagi seorang bhikkhu. Seorang Arahat tidak mungkin berbuat kesalahan jenis pertama, tetapi beliau mungkin dapat melakukan kesalahan jenis kedua karena beliau tidak mengetahui segala hal. Seorang Arahat mungkin tidak mengetahui jam berapa atau hari apa saat itu, atau nama keluarga seorang wanita. Akan tetapi setiap Arahat mengetahui tentang kebebasan dari penderitaan.”

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com