Teratai
Padumaṅgapañha (Mil 7.3 2)
“Bhante Nāgasena, ketika Anda mengatakan tiga sifat bunga teratai harus diterapkan, yang manakah itu?”
“Seperti, Baginda, bunga teratai, meskipun lahir di dalam air dan tumbuh di dalam air, tidak ternoda oleh air; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu dalam semua kondisi tidak boleh ternoda oleh keluarga, kelompok, keuntungan, kehormatan, kemasyhuran, pemujaan dan penggunaan kebutuhan (hidup bhikkhu). Inilah, Baginda, sifat pertama bunga teratai yang harus diterapkan.
Lagi, Baginda, bunga teratai tumbuh tegak di atas air; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu telah menaklukkan dan tumbuh di atas semua dunia, harus berdiri tegak dalam kondisi non duniawi. Inilah, Baginda, sifat kedua bunga teratai yang harus diterapkan.
Dan lagi, Baginda, tertiup oleh angin paling kecil sekalipun, bunga teratai bergetar; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu harus melatih pengendalian bahkan terhadap kekotoran batin paling ringan, dia harus bertahan melihat bahaya (di dalamnya). Inilah, Baginda, sifat ketiga bunga teratai yang harus diterapkan.
Dan ini, Baginda, diucapkan oleh Sang Buddha, dewa di atas para dewa,
‘Melihat bahaya dalam kesalahan terkecil,
menjalankan peraturan latihan, dia berlatih di situ.’
“Seperti, Baginda, bunga teratai, meskipun lahir di dalam air dan tumbuh di dalam air, tidak ternoda oleh air; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu dalam semua kondisi tidak boleh ternoda oleh keluarga, kelompok, keuntungan, kehormatan, kemasyhuran, pemujaan dan penggunaan kebutuhan (hidup bhikkhu). Inilah, Baginda, sifat pertama bunga teratai yang harus diterapkan.
Lagi, Baginda, bunga teratai tumbuh tegak di atas air; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu telah menaklukkan dan tumbuh di atas semua dunia, harus berdiri tegak dalam kondisi non duniawi. Inilah, Baginda, sifat kedua bunga teratai yang harus diterapkan.
Dan lagi, Baginda, tertiup oleh angin paling kecil sekalipun, bunga teratai bergetar; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu harus melatih pengendalian bahkan terhadap kekotoran batin paling ringan, dia harus bertahan melihat bahaya (di dalamnya). Inilah, Baginda, sifat ketiga bunga teratai yang harus diterapkan.
Dan ini, Baginda, diucapkan oleh Sang Buddha, dewa di atas para dewa,
‘Melihat bahaya dalam kesalahan terkecil,
menjalankan peraturan latihan, dia berlatih di situ.’
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com