Sakka
Sakkaṅgapañha (Mil 7.4 9)
“Bhante Nāgasena, ketika Anda mengatakan tiga sifat Sakka harus diterapkan, yang manakah itu?”
“Seperti, Baginda, Sakka menikmati kebahagiaan sempurna; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu harus menjadi orang yang puas dengan kebahagiaan dalam kesendirian sempurna. Inilah, Baginda, sifat pertama Sakka yang harus diterapkan.
Lagi, Baginda, ketika melihat para dewa, Sakka berlaku seperti sahabat dan membuat mereka senang; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu harus mendesak pikirannya untuk aktif, peka dan damai di antara kondisi-kondisi yang baik, dia harus membangkitkan kegembiraan, mendorong dirinya, bertindak dan berjuang. Inilah, Baginda, sifat kedua Sakka yang harus diterapkan.
Dan lagi, Baginda, ketidakpuasan tidak timbul pada Sakka; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu tidak boleh mengizinkan ketidakpuasan timbul pada dirinya ketika berada di tempat kosong. Inilah, Baginda, sifat ketiga Sakka yang harus diterapkan.
Dan ini, Baginda, diucapkan oleh Bhikkhu Subhūti:
‘Sejak saya, Pahlawan Hebat, melepaskan keduniawian dalam Ajaran-Mu,
Saya tidak mengizinkan pikiran apa pun tentang kesenangan indriawi timbul
dalam pikiran saya.’
“Seperti, Baginda, Sakka menikmati kebahagiaan sempurna; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu harus menjadi orang yang puas dengan kebahagiaan dalam kesendirian sempurna. Inilah, Baginda, sifat pertama Sakka yang harus diterapkan.
Lagi, Baginda, ketika melihat para dewa, Sakka berlaku seperti sahabat dan membuat mereka senang; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu harus mendesak pikirannya untuk aktif, peka dan damai di antara kondisi-kondisi yang baik, dia harus membangkitkan kegembiraan, mendorong dirinya, bertindak dan berjuang. Inilah, Baginda, sifat kedua Sakka yang harus diterapkan.
Dan lagi, Baginda, ketidakpuasan tidak timbul pada Sakka; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu tidak boleh mengizinkan ketidakpuasan timbul pada dirinya ketika berada di tempat kosong. Inilah, Baginda, sifat ketiga Sakka yang harus diterapkan.
Dan ini, Baginda, diucapkan oleh Bhikkhu Subhūti:
‘Sejak saya, Pahlawan Hebat, melepaskan keduniawian dalam Ajaran-Mu,
Saya tidak mengizinkan pikiran apa pun tentang kesenangan indriawi timbul
dalam pikiran saya.’
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com