ISTANA PEREMPUAN SETIA, KEDUA
Dutiyapatibbatāvimānavatthu (Vv 12 )
Di Savathi dikatakan ada seorang umat awam perempuan lain yang merupakan istri yang setia, percaya, dan memiliki keyakinan. Dia menjalankan lima peraturan, dan memberikan dana sesuai kemampuannya. Setelah meninggal, dia terlahir di alam Tiga-Puluh-Tiga dewa. Sisanya sama seperti yang dijelaskan di atas.
1. “Menaiki Istana dengan pilar-pilar batu permata hijau-laut berkilau, gemerlap, berwarna-warni, di sana engkau berdiam, dewi dengan keagungan besar, dengan berbagai bentuk kekuatan kesaktian.
2. Dan para perimu ini, di setiap sisi menari, menyanyi, dan bersenang-senang. Engkau mencapai kemampuan kesaktian para dewa memiliki keagungan yang besar. Tindakan jasa apakah yang telah engkau lakukan ketika terlahir sebagai manusia ? Karena apakah maka keagunganmu cemerlang sedemikian rupa dan keelokanmu menyinari segala penjuru?”
3. Devata itu, karena gembira ditanya oleh Moggallana, ketika diberi pertanyaan menjelaskan perbuatan yang memberikan buah itu.
4. “Ketika saya terlahir sebagai manusia di anatara manusia, saya adalah umat awam perempuan dari Yang Memiliki Visi. Saya menjauhkan diri dari perbuatan membunuh makhluk hidup, saya tidak mengambil di dunia ini apa pun yang tidak diberikan.
5. Saya bukanlah orang yang minum minuman yang memabukkan, tidak juga saya berbohong, dan saya puas dengan suamiku sendiri. 1Dengan pikiran penuh keyakinan dan dengan penuh hormat saya memberikan baik makanan mau pun minuman, pemberian yang melimpah.
6. Karena inilah maka keelokanku sedemikian rupa, karena inilah saya sejahtera di sini, dan di sana muncul apa pun yang merupakan kesenangan sesuai dengan hatiku.
7. Saya beritahukan kepadamu, bhikku dengan keagungan yang besar, tindakan jasa yang telah saya lakukan 2ketika terlahir sebagai manusia. Karena inilah maka keagunganku cemerlang sedemikian rupa dan keelokanku menyinari segala penjuru.”
Catatan :
Untuk syair 4 sampai di sini, bandingkan Pv.iv. 1. 78
Terbaca dengan Be. Yam akasi punnam untuk yam aham akasim pada Ee. VvA. 60 mempunyai 2 syair di sini, yang identik dengan 10. 7, 8= 11. 7, 8.
1. “Menaiki Istana dengan pilar-pilar batu permata hijau-laut berkilau, gemerlap, berwarna-warni, di sana engkau berdiam, dewi dengan keagungan besar, dengan berbagai bentuk kekuatan kesaktian.
2. Dan para perimu ini, di setiap sisi menari, menyanyi, dan bersenang-senang. Engkau mencapai kemampuan kesaktian para dewa memiliki keagungan yang besar. Tindakan jasa apakah yang telah engkau lakukan ketika terlahir sebagai manusia ? Karena apakah maka keagunganmu cemerlang sedemikian rupa dan keelokanmu menyinari segala penjuru?”
3. Devata itu, karena gembira ditanya oleh Moggallana, ketika diberi pertanyaan menjelaskan perbuatan yang memberikan buah itu.
4. “Ketika saya terlahir sebagai manusia di anatara manusia, saya adalah umat awam perempuan dari Yang Memiliki Visi. Saya menjauhkan diri dari perbuatan membunuh makhluk hidup, saya tidak mengambil di dunia ini apa pun yang tidak diberikan.
5. Saya bukanlah orang yang minum minuman yang memabukkan, tidak juga saya berbohong, dan saya puas dengan suamiku sendiri. 1Dengan pikiran penuh keyakinan dan dengan penuh hormat saya memberikan baik makanan mau pun minuman, pemberian yang melimpah.
6. Karena inilah maka keelokanku sedemikian rupa, karena inilah saya sejahtera di sini, dan di sana muncul apa pun yang merupakan kesenangan sesuai dengan hatiku.
7. Saya beritahukan kepadamu, bhikku dengan keagungan yang besar, tindakan jasa yang telah saya lakukan 2ketika terlahir sebagai manusia. Karena inilah maka keagunganku cemerlang sedemikian rupa dan keelokanku menyinari segala penjuru.”
Catatan :
Untuk syair 4 sampai di sini, bandingkan Pv.iv. 1. 78
Terbaca dengan Be. Yam akasi punnam untuk yam aham akasim pada Ee. VvA. 60 mempunyai 2 syair di sini, yang identik dengan 10. 7, 8= 11. 7, 8.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com
