ISTANA UPOSATHA
Uposathāvimānavatthu (Vv 24)
Cerita ini mirip dengan cerita Istana yang diceritakan sebelumnya. Hanya saja, di sini Uposatha adalah seorang umat awam perempuan di Saketa. Setelah menjelaskan kepada Y.M. Maha-Moggallana apa yang menyebabkan keelokannya sekarang menyinari segala penjuru, dia kemudian menceritakan kesalahannya :
12. “Sering saya mendengar tentang Nandana dan kerinduan pun muncul di dalam diriku; karena pikiran saya tertuju padanya dengan kerinduan yang terbentuk, saya muncul di Nandana.
13. Saya tidak melakukan instruksi1 Sang Guru, Yang Tercerahkan, sanak sang surya; pikiran saya tertuju pada apa yang rendah – yang di kemudian hari saya sesali.”
Thera itu berkata :
14. “Berapa lama, Uposatha, engkau akan tinggal di Istana ini? Devata, katakanlah kepadaku jika engkau tahu, berapa lama masa-hidupmu ?”
15. “Tiga puluh juta dan enam puluh ribu tahun tinggal di sini, petapa agung; ketika meninggal dari sini, saya akan pergi menuju kelompok manusia.”
Thera itu berkata kepadanya :
16. “Janganlah takut, Uposatha; engkau dinyatakan oleh Yang Tercerahkan sebagai Pemasuk-Arus yang unggul; bagimu kelahiran buruk telah tersingkirkan.”
Catatan :
Dia memuji dumadi dan tidak bisa membebaskan diri dari keinginan untuk dumadi, VvA. 116. Inilah kesalahannya, karena dikatakan ‘Berhentinya dumadi itulah nibbana’,S.ii.117,A.v.9
12. “Sering saya mendengar tentang Nandana dan kerinduan pun muncul di dalam diriku; karena pikiran saya tertuju padanya dengan kerinduan yang terbentuk, saya muncul di Nandana.
13. Saya tidak melakukan instruksi1 Sang Guru, Yang Tercerahkan, sanak sang surya; pikiran saya tertuju pada apa yang rendah – yang di kemudian hari saya sesali.”
Thera itu berkata :
14. “Berapa lama, Uposatha, engkau akan tinggal di Istana ini? Devata, katakanlah kepadaku jika engkau tahu, berapa lama masa-hidupmu ?”
15. “Tiga puluh juta dan enam puluh ribu tahun tinggal di sini, petapa agung; ketika meninggal dari sini, saya akan pergi menuju kelompok manusia.”
Thera itu berkata kepadanya :
16. “Janganlah takut, Uposatha; engkau dinyatakan oleh Yang Tercerahkan sebagai Pemasuk-Arus yang unggul; bagimu kelahiran buruk telah tersingkirkan.”
Catatan :
Dia memuji dumadi dan tidak bisa membebaskan diri dari keinginan untuk dumadi, VvA. 116. Inilah kesalahannya, karena dikatakan ‘Berhentinya dumadi itulah nibbana’,S.ii.117,A.v.9
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com