Asal-mula
Nidāna Sutta (AN 6.39)
“Para bhikkhu, ada tiga penyebab ini bagi asal-mula kamma. Apakah tiga ini? (1) Keserakahan adalah satu penyebab bagi asal-mula kamma; (2) kebencian adalah satu penyebab bagi asal-mula kamma; (3) delusi adalah satu penyebab bagi asal-mula kamma.
“Bukanlah ketidak-serakahan yang berasal-mula dari keserakahan; melainkan, adalah keserakahan yang berasal-mula dari keserakahan. Bukanlah ketidak-bencian yang berasal-mula dari kebencian; melainkan, adalah kebencian yang berasal-mula dari kebencian. Bukanlah ketanpa-delusian yang berasal-mula dari delusi; melainkan, adalah delusi yang berasal-mula dari delusi.
“Bukanlah [alam] para deva dan manusia—atau alam tujuan yang baik lainnya—yang terlihat karena kamma yang dihasilkan dari keserakahan, kebencian, dan delusi; melainkan, adalah neraka, alam binatang, dan alam hantu menderita—serta alam tujuan yang buruk lainnya—yang terlihat karena kamma yang dihasilkan dari keserakahan, kebencian, dan delusi. Ini adalah tiga penyebab bagi asal-mula kamma.
“Ada, para bhikkhu, tiga penyebab [lainnya] ini bagi asal-mula kamma. Apakah tiga ini? (4) Ketidak-serakahan adalah satu penyebab bagi asal-mula kamma; (5) ketidak-bencian adalah satu penyebab bagi asal-mula kamma; (6) ketanpa-delusian adalah satu penyebab bagi asal-mula kamma.
“Bukanlah keserakahan yang berasal-mula dari ketidak-serakahan; melainkan, adalah ketidak-serakahan yang berasal-mula dari ketidak-serakahan. Bukanlah kebencian yang berasal-mula dari ketidak-bencian; melainkan, adalah ketidak-bencian yang berasal-mula dari ketidak-bencian. Bukanlah delusi yang berasal-mula dari ketanpa-delusian; melainkan, adalah ketanpa-delusian yang berasal-mula dari ketanpa-delusian.
“Bukanlah neraka, alam binatang, dan alam hantu menderita—serta alam tujuan yang buruk lainnya –yang terlihat karena kamma yang dihasilkan dari ketidak-serakahan, ketidak-bencian, dan ketanpa-delusian; melainkan, adalah [alam] para deva dan manusia—atau alam tujuan yang baik lainnya –yang terlihat karena kamma yang dihasilkan dari ketidak-serakahan, ketidak-bencian, dan ketanpa-delusian. Ini adalah tiga penyebab bagi asal-mula kamma.”
“Bukanlah ketidak-serakahan yang berasal-mula dari keserakahan; melainkan, adalah keserakahan yang berasal-mula dari keserakahan. Bukanlah ketidak-bencian yang berasal-mula dari kebencian; melainkan, adalah kebencian yang berasal-mula dari kebencian. Bukanlah ketanpa-delusian yang berasal-mula dari delusi; melainkan, adalah delusi yang berasal-mula dari delusi.
“Bukanlah [alam] para deva dan manusia—atau alam tujuan yang baik lainnya—yang terlihat karena kamma yang dihasilkan dari keserakahan, kebencian, dan delusi; melainkan, adalah neraka, alam binatang, dan alam hantu menderita—serta alam tujuan yang buruk lainnya—yang terlihat karena kamma yang dihasilkan dari keserakahan, kebencian, dan delusi. Ini adalah tiga penyebab bagi asal-mula kamma.
“Ada, para bhikkhu, tiga penyebab [lainnya] ini bagi asal-mula kamma. Apakah tiga ini? (4) Ketidak-serakahan adalah satu penyebab bagi asal-mula kamma; (5) ketidak-bencian adalah satu penyebab bagi asal-mula kamma; (6) ketanpa-delusian adalah satu penyebab bagi asal-mula kamma.
“Bukanlah keserakahan yang berasal-mula dari ketidak-serakahan; melainkan, adalah ketidak-serakahan yang berasal-mula dari ketidak-serakahan. Bukanlah kebencian yang berasal-mula dari ketidak-bencian; melainkan, adalah ketidak-bencian yang berasal-mula dari ketidak-bencian. Bukanlah delusi yang berasal-mula dari ketanpa-delusian; melainkan, adalah ketanpa-delusian yang berasal-mula dari ketanpa-delusian.
“Bukanlah neraka, alam binatang, dan alam hantu menderita—serta alam tujuan yang buruk lainnya –yang terlihat karena kamma yang dihasilkan dari ketidak-serakahan, ketidak-bencian, dan ketanpa-delusian; melainkan, adalah [alam] para deva dan manusia—atau alam tujuan yang baik lainnya –yang terlihat karena kamma yang dihasilkan dari ketidak-serakahan, ketidak-bencian, dan ketanpa-delusian. Ini adalah tiga penyebab bagi asal-mula kamma.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com