Perilaku Maha-Sudassana
Mahasudassanacariyam (Cp 1.4)
1. Ketika berada di kota Kusavati, aku adalah Penguasa bumi, bernama Maha-Sudassana, pemutar roda, yang amat berkuasa,
2. Aku menyuruh agar tiga kali sehari dinyatakan di tempat ini dan tempat itu: Siapa yang menginginkan, merindukan sesuatu? Kepada siapa suatu kekayaan harus diberikan?
3. Siapa yang lapar? Siapa yang haus? Siapa (yang menginginkan) untaian bunga, siapa yang menginginkan krim? Siapa yang telanjang, yang ingin mengenakan pakaian beraneka-warna?
4. Siapa yang mau mengambil payung di tengah jalan, siapa yang menginginkan sandal, yang empuk dan menyenangkan? Demikianlah, di petang hari dan di saat fajar aku menyuruh agar dinyatakan di tempat ini dan tempat itu.
5. Tidak hanya di sepuluh atau sekadar seratus tempat, diratusan tempat yang tak-terhitung, kekayaan siap diberikan kepada para pemohon.
6. Jika lalu datang seorang pengemis, tidak peduli siang atau pun malam, dia menerima benda apa pun yang dia inginkan, dan pergi dengan tangan penuh.
7. Aku memberikan dana besar seperti ini selama hidupku berlangsung, Aku mendanakan kekayaan bukan karena benda itu tidak menyenangkan atau karena aku tidak ingin menyimpan.
8. Sama seperti seorang invalid yang ingin sembuh dari suatu penyakit, dengan cara memuaskan dokter dengan (sejumlah) kekayaan, dia sembuh dari penyakitnya itu,
9. Terlebih-lebih aku yang menyadari hal itu, untuk mencapai pemenuhan yang lengkap dan untuk mengisi pikiran yang kurang berpuas hati, aku memberikan dana tanpa kemelekatan kepada para pengemis peminta-minta, tanpa mengharapkan apa pun sebagai imbalan, demi tercapainya Kesadaran-Diri.
2. Aku menyuruh agar tiga kali sehari dinyatakan di tempat ini dan tempat itu: Siapa yang menginginkan, merindukan sesuatu? Kepada siapa suatu kekayaan harus diberikan?
3. Siapa yang lapar? Siapa yang haus? Siapa (yang menginginkan) untaian bunga, siapa yang menginginkan krim? Siapa yang telanjang, yang ingin mengenakan pakaian beraneka-warna?
4. Siapa yang mau mengambil payung di tengah jalan, siapa yang menginginkan sandal, yang empuk dan menyenangkan? Demikianlah, di petang hari dan di saat fajar aku menyuruh agar dinyatakan di tempat ini dan tempat itu.
5. Tidak hanya di sepuluh atau sekadar seratus tempat, diratusan tempat yang tak-terhitung, kekayaan siap diberikan kepada para pemohon.
6. Jika lalu datang seorang pengemis, tidak peduli siang atau pun malam, dia menerima benda apa pun yang dia inginkan, dan pergi dengan tangan penuh.
7. Aku memberikan dana besar seperti ini selama hidupku berlangsung, Aku mendanakan kekayaan bukan karena benda itu tidak menyenangkan atau karena aku tidak ingin menyimpan.
8. Sama seperti seorang invalid yang ingin sembuh dari suatu penyakit, dengan cara memuaskan dokter dengan (sejumlah) kekayaan, dia sembuh dari penyakitnya itu,
9. Terlebih-lebih aku yang menyadari hal itu, untuk mencapai pemenuhan yang lengkap dan untuk mengisi pikiran yang kurang berpuas hati, aku memberikan dana tanpa kemelekatan kepada para pengemis peminta-minta, tanpa mengharapkan apa pun sebagai imbalan, demi tercapainya Kesadaran-Diri.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com