Perilaku Bhuridatta
Bhuridattacariyam (Cp 2.2)
1. Dan demikian juga, ketika aku terlahir sebagai Bhuridatta yang memiliki kekuatan kesaktian yang besar, aku pergi ke alam-dewa dengan raja agung Virupakkha.
2. Di sana, karena melihat para dewa yang sepenuhnya berkelimpahan kebahagiaan, aku menjalankan sumpah moralitas demi pergi ke surga itu.
3. Setelah membereskan kebutuhan-kebutuhan fisikku, setelah makan cukup untuk bertahan agar tetap hidup, dengan mantap aku bertekad untuk empat faktor dan kemudian berbaring di puncak bukit semut.
4. Siapa pun yang membutuhkan kulit bagian dalamku, kulit luarku, daging, otot atau tulangku, biarlah dia mengambilnya, yang diberikan seperti apa adanya.
5. Ketika aku sedang berbaring, Alampana yang tidak kenal berterimkasih menangkapku. Aku dilemparkannya ke dalam keranjang, dan kemudian dia memaksaku melakukan pertunjukan di sana sini.
6. Walaupun dilemparkan ke dalam keranjang, walaupun diremukkan oleh tangannya, aku tidak marah pada Alampana karena khawatir akan mematahkan moralitasku.
7. Pengorbanan kehidupanku sendiri (lebih) sepele bagiku daripada pengorbanan rumput. Pelanggaran moralitas bagiku adalah seperti bumi yang dibalik.
8. Dalam seratus kelahiran yang berturutan, aku bisa mengorbankan kehidupanku daripada melanggar moralitas bahkan demi (berkuasa atas) empat benua.
9. Demikianlah, demi menjaga moralitas, demi melengkapi kesempurnaan Moralitas, aku tidak mau mengubah pikiranku walaupun mereka melemparkan (aku) ke dalam keranjang.
2. Di sana, karena melihat para dewa yang sepenuhnya berkelimpahan kebahagiaan, aku menjalankan sumpah moralitas demi pergi ke surga itu.
3. Setelah membereskan kebutuhan-kebutuhan fisikku, setelah makan cukup untuk bertahan agar tetap hidup, dengan mantap aku bertekad untuk empat faktor dan kemudian berbaring di puncak bukit semut.
4. Siapa pun yang membutuhkan kulit bagian dalamku, kulit luarku, daging, otot atau tulangku, biarlah dia mengambilnya, yang diberikan seperti apa adanya.
5. Ketika aku sedang berbaring, Alampana yang tidak kenal berterimkasih menangkapku. Aku dilemparkannya ke dalam keranjang, dan kemudian dia memaksaku melakukan pertunjukan di sana sini.
6. Walaupun dilemparkan ke dalam keranjang, walaupun diremukkan oleh tangannya, aku tidak marah pada Alampana karena khawatir akan mematahkan moralitasku.
7. Pengorbanan kehidupanku sendiri (lebih) sepele bagiku daripada pengorbanan rumput. Pelanggaran moralitas bagiku adalah seperti bumi yang dibalik.
8. Dalam seratus kelahiran yang berturutan, aku bisa mengorbankan kehidupanku daripada melanggar moralitas bahkan demi (berkuasa atas) empat benua.
9. Demikianlah, demi menjaga moralitas, demi melengkapi kesempurnaan Moralitas, aku tidak mau mengubah pikiranku walaupun mereka melemparkan (aku) ke dalam keranjang.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com