Vimalā, Sang Mantan Pelacur
Vimalātherīgāthā (Thig 5.2)
Mabuk oleh penampilanku,
Bentuk tubuhku, kecantikanku, reputasiku,
Dan karena kemudaanku,
Aku memandang rendah wanita lain.
Aku menghiasi tubuh ini,
Begitu mewah, didekati oleh orang-orang bodoh,
Dan berdiri di pintu tempat pelacuran,
Seperti seorang pemburu yang memasang jerat.
Aku telanjang untuk mereka,
Mengungkapkan banyak harta karunku.
Menciptakan sebuah ilusi yang rumit,
Aku tertawa, menggoda pria-pria itu.
Hari ini, setelah berkeliling untuk derma makan,
Kepalaku tercukur, mengenakan jubah luar,
Aku duduk di akar pohon untuk bermeditasi;
Aku memperoleh kebebasan dari pikiran.
Semua belenggu telah terpotong,
Baik manusia ataupun surgawi.
Setelah memusnahkan semua kekotoran batin,
Aku menjadi dingin dan padam.
Bentuk tubuhku, kecantikanku, reputasiku,
Dan karena kemudaanku,
Aku memandang rendah wanita lain.
Aku menghiasi tubuh ini,
Begitu mewah, didekati oleh orang-orang bodoh,
Dan berdiri di pintu tempat pelacuran,
Seperti seorang pemburu yang memasang jerat.
Aku telanjang untuk mereka,
Mengungkapkan banyak harta karunku.
Menciptakan sebuah ilusi yang rumit,
Aku tertawa, menggoda pria-pria itu.
Hari ini, setelah berkeliling untuk derma makan,
Kepalaku tercukur, mengenakan jubah luar,
Aku duduk di akar pohon untuk bermeditasi;
Aku memperoleh kebebasan dari pikiran.
Semua belenggu telah terpotong,
Baik manusia ataupun surgawi.
Setelah memusnahkan semua kekotoran batin,
Aku menjadi dingin dan padam.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com