Kisāgotamī
Kisāgotamītherīgāthā (Thig 10.1)
“Menunjukkan bagaimana dunia bekerja,
Para bijaksana memuji pertemanan yang baik.
Bergaul dengan teman yang baik,
Bahkan orang bodoh pun menjadi cerdik.
Bergaulah dengan orang baik,
Karena itulah bagaimana kebijaksanaan berkembang.
Jika engkau bergaul dengan orang baik,
Engkau akan terbebas dari semua penderitaan.
Dan engkau akan mengerti penderitaan,
Asal mula dan lenyapnya,
Jalan Mulia Berunsur Delapan,
Dan juga Empat Kebenaran Mulia.”
“‘Kehidupan seorang wanita adalah menyakitkan,’
Sang Buddha menjelaskan, Pembimbing bagi ia yang ingin berlatih,
‘Dan terutama bagi seorang istri yang dimadu.
Setelah melahirkan sekali saja,
Sebagian wanita bahkan memotong leher mereka,
Sementara wanita terhormat mengambil racun.
Menyesal karena membunuh seseorang,
Mereka mengalami kehancuran baik di sini ataupun alam nanti.’”
“Aku sedang di jalan dan hampir melahirkan,
Ketika aku melihat suamiku meninggal.
Aku melahirkan di sana di jalan itu
Sebelum aku mencapai rumahku.
Dua anakku telah meninggal,
Dan di jalan suamiku terbaring mati—oh malangnya aku!
Ibu, ayah, dan saudaraku
Semua terbakar di tumpukan yang sama.”
“Oh malangnya engkau yang kehilangan keluarga,
Penderitaanmu tak terukur;
Engkau telah meneteskan air mata
Untuk ribuan kehidupan.”
“Ketika tinggal di tanah pemakaman,
Aku melihat daging anakku sedang dimakan.
Dengan keluargaku yang hancur, dikutuk oleh semua orang,
Dan suamiku meninggal, aku merealisasikan tanpa kematian.
Aku telah mengembangkan Jalan Mulia Berunsur Delapan
Yang Mengarah pada tanpa kematian.
Aku telah merealisasikan pemadaman,
Seperti yang terlihat di dalam cermin Dhamma.
Aku telah mencabut anak panah,
Menurunkan beban, dan melakukan apa yang harus dilakukan.”
Bhikkhuni Kisāgotamī Therī,
Pikirannya telah terbebas, katakanlah itu.
Bab kesebelas telah selesai.
Para bijaksana memuji pertemanan yang baik.
Bergaul dengan teman yang baik,
Bahkan orang bodoh pun menjadi cerdik.
Bergaulah dengan orang baik,
Karena itulah bagaimana kebijaksanaan berkembang.
Jika engkau bergaul dengan orang baik,
Engkau akan terbebas dari semua penderitaan.
Dan engkau akan mengerti penderitaan,
Asal mula dan lenyapnya,
Jalan Mulia Berunsur Delapan,
Dan juga Empat Kebenaran Mulia.”
“‘Kehidupan seorang wanita adalah menyakitkan,’
Sang Buddha menjelaskan, Pembimbing bagi ia yang ingin berlatih,
‘Dan terutama bagi seorang istri yang dimadu.
Setelah melahirkan sekali saja,
Sebagian wanita bahkan memotong leher mereka,
Sementara wanita terhormat mengambil racun.
Menyesal karena membunuh seseorang,
Mereka mengalami kehancuran baik di sini ataupun alam nanti.’”
“Aku sedang di jalan dan hampir melahirkan,
Ketika aku melihat suamiku meninggal.
Aku melahirkan di sana di jalan itu
Sebelum aku mencapai rumahku.
Dua anakku telah meninggal,
Dan di jalan suamiku terbaring mati—oh malangnya aku!
Ibu, ayah, dan saudaraku
Semua terbakar di tumpukan yang sama.”
“Oh malangnya engkau yang kehilangan keluarga,
Penderitaanmu tak terukur;
Engkau telah meneteskan air mata
Untuk ribuan kehidupan.”
“Ketika tinggal di tanah pemakaman,
Aku melihat daging anakku sedang dimakan.
Dengan keluargaku yang hancur, dikutuk oleh semua orang,
Dan suamiku meninggal, aku merealisasikan tanpa kematian.
Aku telah mengembangkan Jalan Mulia Berunsur Delapan
Yang Mengarah pada tanpa kematian.
Aku telah merealisasikan pemadaman,
Seperti yang terlihat di dalam cermin Dhamma.
Aku telah mencabut anak panah,
Menurunkan beban, dan melakukan apa yang harus dilakukan.”
Bhikkhuni Kisāgotamī Therī,
Pikirannya telah terbebas, katakanlah itu.
Bab kesebelas telah selesai.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com