Sariputta | Suttapitaka | Puṇṇikā Sariputta

Puṇṇikā

Puṇṇātherīgāthā (Thig 12.1)

“Aku seorang pembawa air. Bahkan ketika sedang dingin,
Aku harus selalu masuk ke air;
Aku takut aku akan dipukul oleh wanita bangsawan,
Terusik oleh ketakutan akan penyiksaan dan kemarahan.

Brāhmaṇa, apa yang engkau takutkan,
Engkau selalu masuk ke air,
Tangan dan kakimu gemetar
Dalam dingin yang membeku?”

“Oh, namun engkau telah mengetahuinya,
Nona Puṇṇikā, ketika engkau bertanya kepadaku:
Aku melakukan perbuatan baik,
Untuk menghalangi kejahatan yang telah kulakukan.

Siapapun ia apakah muda atau tua
Melakukan suatu perbuatan jahat,
Dengan penyucian di dalam air mereka
Terbebas dari perbuatan jahat mereka.”

“Siapakah di bumi ini yang memberitahumu hal itu,
Seorang bodoh kepada yang lain:
‘Sesungguhnya, dengan penyucian di dalam air seseorang
Terbebas dari perbuatan jahat.'

Tidakkah mereka semua pergi ke surga, maka:
Semua katak dan kura-kura,
Aligator, buaya,
Dan penghuni air lainnya juga?

Penjagal jagal domba dan babi,
Nelayan, penjebak binatang,
Pencuri, algojo,
Dan pelaku perbuatan jahat lainnya:
Dengan penyucian di dalam air mereka juga akan
Terbebas dari perbuatan jahat mereka.

Jika sungai-sungai ini menghanyutkan
Perbuatan buruk di masa lampau,
Maka mereka juga dapat menghanyutkan kebaikan,
Dan kemudian engkau akan dikeluarkan.

Brāhmaṇa, hal yang engkau takuti,
Ketika engkau selalu masuk ke dalam air,
Janganlah engkau lakukan semua itu,
Jangan biarkan kedinginan merusak kulitmu.”

“Aku telah berada di jalan yang salah,
Dan engkau telah menuntunku ke Jalan Mulia.
Nona, aku berikan kepadamu
kain penyucian ini.”

“Simpan kain itu untukmu sendiri,
Aku tidak menginginkannya.
Jika engkau takut menderita,
Jika engkau tidak suka menderita,

Maka janganlah melakukan perbuatan jahat
Baik secara terbuka atau tertutup.
Jika engkau melakukan perbuatan jahat,
Atau engkau sedang melakukannya sekarang,

Engkau tidak akan terbebas dari penderitaan,
Walaupun engkau terbang dan kabur.
Jika engkau takut menderita,
Jika engkau tidak suka menderita,

Pergilah berlindung kepada Sang Buddha, yang tenang,
Kepada ajaranNya dan kepada Saṅgha.
Laksanakanlah Sīlā,
Yang akan menjadi kebaikan bagimu.”

“Aku pergi berlindung kepada Buddha, yang tenang,
Kepada ajaranNya dan kepada Saṅgha.
Aku akan melaksanakan Sīlā,
Yang akan menjadi kebaikan bagiku.

Di masa lampau aku berhubungan dengan Brahmā,
Sekarang aku benar-benar seorang Brāhmaṇa!
Aku adalah penguasa dari tiga pengetahuan, dicapai dalam kebijaksanaan,
Aku seorang terpelajar dan dibersihkan dari dalam.”

Bab keenam belas telah selesai.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com