Ingatan (2)
Dhāraṇa 2 (SN 56.16)
“Para bhikkhu, apakah kalian ingat Empat Kebenaran Mulia yang Kuajarkan?”
Ketika ini dikatakan, seorang bhikkhu berkata kepada Sang Bhagavā: “Yang Mulia, aku ingat Empat Kebenaran Mulia yang diajarkan oleh Bhagavā.”
“Tetapi bagaimanakah, bhikkhu, engkau mengingat Empat Kebenaran Mulia yang Kuajarkan?”
“Aku ingat penderitaan, Yang Mulia, sebagai kebenaran mulia pertama yang diajarkan oleh Bhagavā. Karena jika ada petapa atau brahmana mana pun yang berkata: ‘Ini bukanlah kebenaran mulia pertama tentang penderitaan yang diajarkan oleh Petapa Gotama; setelah menolak kebenaran mulia pertama tentang penderitaan ini, aku akan memperkenalkan kebenaran mulia pertama tentang penderitaan yang lain’—ini adalah tidak mungkin.
“Aku ingat asal-mula penderitaan, sebagai kebenaran mulia ke dua yang diajarkan oleh Bhagavā … Aku ingat lenyapnya penderitaan, sebagai kebenaran mulia ke tiga yang diajarkan oleh Bhagavā … Aku ingat jalan menuju lenyapnya penderitaan, sebagai kebenaran mulia ke empat yang diajarkan oleh Bhagavā. Karena jika ada petapa atau brahmana mana pun yang berkata: ‘Ini bukanlah kebenaran mulia ke empat tentang jalan menuju lenyapnya penderitaan yang diajarkan oleh Petapa Gotama; setelah menolak kebenaran mulia ke empat tentang jalan menuju lenyapnya penderitaan ini, aku akan memperkenalkan kebenaran mulia ke empat tentang jalan menuju lenyapnya penderitaan yang lain’—ini adalah tidak mungkin.
“Dengan cara inilah, Yang Mulia, aku mengingat Empat Kebenaran Mulia yang diajarkan oleh Sang Bhagavā.”
“Bagus, bagus, bhikkhu! Bagus sekali bahwa engkau mengingat Empat Kebenaran Mulia yang Kuajarkan. Penderitaan, bhikkhu, adalah kebenaran mulia pertama yang Kuajarkan: ingatlah demikian. Karena jika ada petapa atau brahmana mana pun mengatakan … seperti di atas … ‘Ini bukanlah kebenaran mulia ke empat tentang jalan menuju lenyapnya penderitaan yang diajarkan oleh Petapa Gotama; setelah menolak kebenaran mulia ke empat tentang jalan menuju lenyapnya penderitaan ini, Aku akan memperkenalkan kebenaran mulia ke empat tentang jalan menuju lenyapnya penderitaan yang lain’—ini adalah tidak mungkin.
“Demikianlah, bhikkhu, ingatlah Empat Kebenaran Mulia yang Kuajarkan.
“Oleh karena itu, bhikkhu, suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah penderitaan.’ … Suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’”
Ketika ini dikatakan, seorang bhikkhu berkata kepada Sang Bhagavā: “Yang Mulia, aku ingat Empat Kebenaran Mulia yang diajarkan oleh Bhagavā.”
“Tetapi bagaimanakah, bhikkhu, engkau mengingat Empat Kebenaran Mulia yang Kuajarkan?”
“Aku ingat penderitaan, Yang Mulia, sebagai kebenaran mulia pertama yang diajarkan oleh Bhagavā. Karena jika ada petapa atau brahmana mana pun yang berkata: ‘Ini bukanlah kebenaran mulia pertama tentang penderitaan yang diajarkan oleh Petapa Gotama; setelah menolak kebenaran mulia pertama tentang penderitaan ini, aku akan memperkenalkan kebenaran mulia pertama tentang penderitaan yang lain’—ini adalah tidak mungkin.
“Aku ingat asal-mula penderitaan, sebagai kebenaran mulia ke dua yang diajarkan oleh Bhagavā … Aku ingat lenyapnya penderitaan, sebagai kebenaran mulia ke tiga yang diajarkan oleh Bhagavā … Aku ingat jalan menuju lenyapnya penderitaan, sebagai kebenaran mulia ke empat yang diajarkan oleh Bhagavā. Karena jika ada petapa atau brahmana mana pun yang berkata: ‘Ini bukanlah kebenaran mulia ke empat tentang jalan menuju lenyapnya penderitaan yang diajarkan oleh Petapa Gotama; setelah menolak kebenaran mulia ke empat tentang jalan menuju lenyapnya penderitaan ini, aku akan memperkenalkan kebenaran mulia ke empat tentang jalan menuju lenyapnya penderitaan yang lain’—ini adalah tidak mungkin.
“Dengan cara inilah, Yang Mulia, aku mengingat Empat Kebenaran Mulia yang diajarkan oleh Sang Bhagavā.”
“Bagus, bagus, bhikkhu! Bagus sekali bahwa engkau mengingat Empat Kebenaran Mulia yang Kuajarkan. Penderitaan, bhikkhu, adalah kebenaran mulia pertama yang Kuajarkan: ingatlah demikian. Karena jika ada petapa atau brahmana mana pun mengatakan … seperti di atas … ‘Ini bukanlah kebenaran mulia ke empat tentang jalan menuju lenyapnya penderitaan yang diajarkan oleh Petapa Gotama; setelah menolak kebenaran mulia ke empat tentang jalan menuju lenyapnya penderitaan ini, Aku akan memperkenalkan kebenaran mulia ke empat tentang jalan menuju lenyapnya penderitaan yang lain’—ini adalah tidak mungkin.
“Demikianlah, bhikkhu, ingatlah Empat Kebenaran Mulia yang Kuajarkan.
“Oleh karena itu, bhikkhu, suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah penderitaan.’ … Suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com