Kesadaran
Viññāṇa (SN 18.3)
… “Bagaimana menurutmu, Rāhula, apakah kesadaran-mata … kesadaran-telinga … kesadaran-hidung … kesadaran-lidah … kesadaran-badan … kesadaran-pikiran adalah kekal atau tidak kekal?”—“Tidak kekal, Yang Mulia.” …
“Melihat demikian, Rāhula, siswa mulia yang terpelajar mengalami kejijikan terhadap kesadaran-mata … kejijikan terhadap kesadaran-pikiran. Dengan mengalami kejijikan, ia menjadi bosan … Ia memahami: ‘…tidak ada lagi penjelmaan dalam kondisi makhluk apa pun.’”
“Melihat demikian, Rāhula, siswa mulia yang terpelajar mengalami kejijikan terhadap kesadaran-mata … kejijikan terhadap kesadaran-pikiran. Dengan mengalami kejijikan, ia menjadi bosan … Ia memahami: ‘…tidak ada lagi penjelmaan dalam kondisi makhluk apa pun.’”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com