Keterasingan
Paṭisallāna (SN 22.6)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, berusahalah dalam keterasingan. Seorang bhikkhu yang terasing memahami hal-hal sebagaimana adanya.
“Dan apakah yang ia pahami sebagaimana adanya? Asal-mula dan lenyapnya bentuk; asal-mula dan lenyapnya perasaan; asal-mula dan lenyapnya persepsi; asal-mula dan lenyapnya bentukan-bentukan kehendak; asal-mula dan lenyapnya kesadaran.
“Dan apakah, para bhikkhu, asal-mula bentuk? …”
Kelanjutan dari sutta ini identik dengan sutta sebelumnya.
“Dan apakah yang ia pahami sebagaimana adanya? Asal-mula dan lenyapnya bentuk; asal-mula dan lenyapnya perasaan; asal-mula dan lenyapnya persepsi; asal-mula dan lenyapnya bentukan-bentukan kehendak; asal-mula dan lenyapnya kesadaran.
“Dan apakah, para bhikkhu, asal-mula bentuk? …”
Kelanjutan dari sutta ini identik dengan sutta sebelumnya.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com