Bukan-diri dalam Tiga Waktu
Atītānāgata 3 (SN 22.11)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, bentuk adalah bukan-diri, baik di masa lalu maupun di masa depan, apalagi di masa sekarang. Melihat demikian, para bhikkhu, siswa mulia yang terpelajar tidak tertarik dengan bentuk di masa lalu; ia tidak mencari kesenangan di dalam bentuk di masa depan; dan ia mempraktikkan kejijikan terhadap bentuk di masa sekarang, demi peluruhan dan lenyapnya.
“Perasaan adalah bukan-diri ... Persepsi adalah bukan-diri … Bentukan-bentukan kehendak adalah bukan-diri … Kesadaran adalah bukan-diri, baik di masa lalu maupun di masa depan, apalagi di masa sekarang. Melihat demikian, para bhikkhu, siswa mulia yang terpelajar tidak tertarik dengan kesadaran di masa lalu; ia tidak mencari kesenangan di dalam kesadaran di masa depan; dan ia mempraktikkan kejijikan terhadap kesadaran di masa sekarang, demi peluruhan dan lenyapnya.”
“Perasaan adalah bukan-diri ... Persepsi adalah bukan-diri … Bentukan-bentukan kehendak adalah bukan-diri … Kesadaran adalah bukan-diri, baik di masa lalu maupun di masa depan, apalagi di masa sekarang. Melihat demikian, para bhikkhu, siswa mulia yang terpelajar tidak tertarik dengan kesadaran di masa lalu; ia tidak mencari kesenangan di dalam kesadaran di masa depan; dan ia mempraktikkan kejijikan terhadap kesadaran di masa sekarang, demi peluruhan dan lenyapnya.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com