Bukan Milikmu (1)
Natumhāka 1–2 (SN 22.33–34)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, apa pun yang bukan milikmu, tinggalkanlah. Ketika kalian telah meninggalkannya, itu akan mengarahkan kalian menuju kesejahteraan dan kebahagiaan. Dan apakah, para bhikkhu, yang bukan milikmu? Bentuk bukan milikmu: tinggalkanlah. Ketika kalian telah meninggalkannya, itu akan mengarahkan kalian menuju kesejahteraan dan kebahagiaan. Perasaan bukan milikmu … Persepsi bukan milikmu … Bentukan-bentukan kehendak bukan milikmu … Kesadaran bukan milikmu: tinggalkanlah. Ketika kalian telah meninggalkannya, itu akan mengarahkan kalian menuju kesejahteraan dan kebahagiaan.
“Misalkan, para bhikkhu, orang-orang mengambil rumput, tongkat kayu, dahan, dan dedaunan di Hutan Jeta ini, atau membakarnya, atau melakukan apa pun yang mereka inginkan. Akankah kalian berpikir: ‘Orang-orang mengambil kami, atau membakar kami, atau melakukan apa pun pada kami sesuai keinginan mereka’?”
“Tidak, Yang Mulia. Karena apakah? Karena, Yang Mulia, itu bukan diri kami atau apa yang menjadi milik kami.”
“Demikian pula, para bhikkhu, bentuk bukan milikmu … kesadaran bukan milikmu: tinggalkanlah. Ketika kalian telah meninggalkannya, itu akan mengarahkan kalian menuju kesejahteraan dan kebahagiaan.”
“Misalkan, para bhikkhu, orang-orang mengambil rumput, tongkat kayu, dahan, dan dedaunan di Hutan Jeta ini, atau membakarnya, atau melakukan apa pun yang mereka inginkan. Akankah kalian berpikir: ‘Orang-orang mengambil kami, atau membakar kami, atau melakukan apa pun pada kami sesuai keinginan mereka’?”
“Tidak, Yang Mulia. Karena apakah? Karena, Yang Mulia, itu bukan diri kami atau apa yang menjadi milik kami.”
“Demikian pula, para bhikkhu, bentuk bukan milikmu … kesadaran bukan milikmu: tinggalkanlah. Ketika kalian telah meninggalkannya, itu akan mengarahkan kalian menuju kesejahteraan dan kebahagiaan.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com