Jalan
Paṭipadā (SN 22.44)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, Aku akan mengajarkan kepada kalian mengenai jalan menuju asal-mula identitas dan jalan menuju lenyapnya identitas. Dengarkanlah …
“Dan apakah, para bhikkhu, jalan menuju asal-mula identitas? Di sini, para bhikkhu, kaum duniawi yang tidak terpelajar … menganggap bentuk sebagai diri … perasaan sebagai diri … persepsi sebagai diri … bentukan-bentukan kehendak sebagai diri … kesadaran sebagai diri … atau diri sebagai di dalam kesadaran. Ini, para bhikkhu, disebut jalan menuju asal-mula identitas. Ketika dikatakan, ‘Jalan menuju asal-mula identitas,’ artinya di sini adalah: cara menganggap segala sesuatu yang menuju pada asal-mula penderitaan.
“Dan apakah, para bhikkhu, jalan menuju lenyapnya identitas? Di sini, para bhikkhu, siswa mulia yang terpelajar … tidak menganggap bentuk sebagai diri … juga tidak menganggap perasaan sebagai diri … juga tidak menganggap persepsi sebagai diri … juga tidak menganggap bentukan-bentukan sebagai diri … juga tidak menganggap kesadaran sebagai diri ... juga tidak menganggap diri sebagai di dalam kesadaran. Ini, para bhikkhu, disebut jalan menuju lenyapnya identitas. Ketika dikatakan, ‘Jalan menuju lenyapnya identitas,’ artinya di sini adalah: cara menganggap segala sesuatu yang menuju pada lenyapnya penderitaan.”
“Dan apakah, para bhikkhu, jalan menuju asal-mula identitas? Di sini, para bhikkhu, kaum duniawi yang tidak terpelajar … menganggap bentuk sebagai diri … perasaan sebagai diri … persepsi sebagai diri … bentukan-bentukan kehendak sebagai diri … kesadaran sebagai diri … atau diri sebagai di dalam kesadaran. Ini, para bhikkhu, disebut jalan menuju asal-mula identitas. Ketika dikatakan, ‘Jalan menuju asal-mula identitas,’ artinya di sini adalah: cara menganggap segala sesuatu yang menuju pada asal-mula penderitaan.
“Dan apakah, para bhikkhu, jalan menuju lenyapnya identitas? Di sini, para bhikkhu, siswa mulia yang terpelajar … tidak menganggap bentuk sebagai diri … juga tidak menganggap perasaan sebagai diri … juga tidak menganggap persepsi sebagai diri … juga tidak menganggap bentukan-bentukan sebagai diri … juga tidak menganggap kesadaran sebagai diri ... juga tidak menganggap diri sebagai di dalam kesadaran. Ini, para bhikkhu, disebut jalan menuju lenyapnya identitas. Ketika dikatakan, ‘Jalan menuju lenyapnya identitas,’ artinya di sini adalah: cara menganggap segala sesuatu yang menuju pada lenyapnya penderitaan.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com