Hancurnya Kesenangan (1)
Nandikkhaya 1 (SN 22.51)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, seorang bhikkhu melihat bentuk sebagai tidak kekal yang sesungguhnya memang tidak kekal: itu adalah pandangan benarnya. Melihat dengan benar, ia mengalami kejijikan. Dengan hancurnya kesenangan maka terjadilah penghancuran nafsu; dengan hancurnya nafsu maka terjadilah penghancuran kesenangan. Dengan hancurnya kesenangan dan nafsu maka batin terbebaskan dan dikatakan sebagai terbebaskan dengan baik.
“Seorang bhikkhu melihat perasaan sebagai tidak kekal yang sesungguhnya memang tidak kekal … persepsi sebagai tidak kekal yang sesungguhnya memang tidak kekal … bentukan-bentukan kehendak sebagai tidak kekal yang sesungguhnya memang tidak kekal … kesadaran sebagai tidak kekal yang sesungguhnya memang tidak kekal: itu adalah pandangan benarnya … Dengan hancurnya kesenangan dan nafsu maka batin terbebaskan dan dikatakan sebagai terbebaskan dengan baik.”
“Seorang bhikkhu melihat perasaan sebagai tidak kekal yang sesungguhnya memang tidak kekal … persepsi sebagai tidak kekal yang sesungguhnya memang tidak kekal … bentukan-bentukan kehendak sebagai tidak kekal yang sesungguhnya memang tidak kekal … kesadaran sebagai tidak kekal yang sesungguhnya memang tidak kekal: itu adalah pandangan benarnya … Dengan hancurnya kesenangan dan nafsu maka batin terbebaskan dan dikatakan sebagai terbebaskan dengan baik.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com