Untuk Dipahami Sepenuhnya
Pariññeyya (SN 22.106)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, Aku akan mengajarkan kepada kalian mengenai hal-hal yang harus dipahami sepenuhnya, pemahaman penuh, dan orang yang memahami sepenuhnya. Dengarkanlah …
“Dan apakah, para bhikkhu, hal-hal yang harus dipahami sepenuhnya? Bentuk, para bhikkhu, adalah suatu hal yang harus dipahami sepenuhnya. Perasaan … Persepsi … Bentukan-bentukan kehendak … Kesadaran adalah suatu hal yang harus dipahami sepenuhnya. Ini disebut hal-hal yang harus dipahami sepenuhnya.
“Dan apakah, para bhikkhu, pemahaman penuh? Hancurnya nafsu, hancurnya kebencian, hancurnya delusi: ini disebut dengan pemahaman penuh.
“Dan siapakah, para bhikkhu, orang yang memahami sepenuhnya? Harus dikatakan: Arahant, Yang Mulia bernama ini dari suku itu. Ini disebut orang yang memahami sepenuhnya.”
“Dan apakah, para bhikkhu, hal-hal yang harus dipahami sepenuhnya? Bentuk, para bhikkhu, adalah suatu hal yang harus dipahami sepenuhnya. Perasaan … Persepsi … Bentukan-bentukan kehendak … Kesadaran adalah suatu hal yang harus dipahami sepenuhnya. Ini disebut hal-hal yang harus dipahami sepenuhnya.
“Dan apakah, para bhikkhu, pemahaman penuh? Hancurnya nafsu, hancurnya kebencian, hancurnya delusi: ini disebut dengan pemahaman penuh.
“Dan siapakah, para bhikkhu, orang yang memahami sepenuhnya? Harus dikatakan: Arahant, Yang Mulia bernama ini dari suku itu. Ini disebut orang yang memahami sepenuhnya.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com