Tanya-Jawab (2)
Paripucchita 2 (SN 22.119)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, bagaimanakah menurut kalian, apakah kalian menganggap bentuk sebagai: ‘Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku’?”
“Ya, Yang Mulia.”
“Bagus, para bhikkhu! Bentuk harus dilihat sebagaimana adanya dengan kebijaksanaan benar: ‘Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku.’
“Apakah kalian menganggap perasaan … persepsi … bentukan-bentukan kehendak … kesadaran sebagai: ‘Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku’?”
“Ya, Yang Mulia.”
“Bagus, para bhikkhu! Kesadaran harus dilihat sebagaimana adanya dengan kebijaksanaan benar: ‘Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku.’
“Melihat demikian … Ia memahami: ‘ … tidak ada lagi penjelmaan dalam kondisi makhluk apa pun.’”
“Ya, Yang Mulia.”
“Bagus, para bhikkhu! Bentuk harus dilihat sebagaimana adanya dengan kebijaksanaan benar: ‘Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku.’
“Apakah kalian menganggap perasaan … persepsi … bentukan-bentukan kehendak … kesadaran sebagai: ‘Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku’?”
“Ya, Yang Mulia.”
“Bagus, para bhikkhu! Kesadaran harus dilihat sebagaimana adanya dengan kebijaksanaan benar: ‘Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku.’
“Melihat demikian … Ia memahami: ‘ … tidak ada lagi penjelmaan dalam kondisi makhluk apa pun.’”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com