Koṭṭhita (3)
Koṭṭhita 3 (SN 22.135)
Situasi yang sama. Duduk di satu sisi, Yang Mulia Sāriputta bertanya kepada Yang Mulia Mahākoṭṭhita: “Sahabat Koṭṭhita, dikatakan, ‘ketidaktahuan, ketidaktahuan.’ Apakah, sahabat, ketidaktahuan, dan bagaimanakah seseorang tenggelam dalam ketidaktahuan?”
“Di sini, sahabat, kaum duniawi yang tidak terpelajar tidak memahami sebagaimana adanya bentuk, asal-mulanya, lenyapnya, dan jalan menuju lenyapnya. Ia tidak memahami perasaan … persepsi … bentukan-bentukan kehendak … kesadaran, asal-mulanya, lenyapnya, dan jalan menuju lenyapnya. Ini, sahabat, disebut ketidaktahuan, dan demikianlah caranya seseorang tenggelam dalam ketidaktahuan.”
Ketika hal ini dikatakan, Yang Mulia Sāriputta berkata kepada Yang Mulia Mahākoṭṭhita: “Sahabat Koṭṭhita, dikatakan, ‘pengetahuan sejati, pengetahuan sejati.’ Apakah, sahabat, pengetahuan sejati, dan bagaimanakah seseorang sampai pada pengetahuan sejati?”
“Di sini, sahabat, siswa mulia yang terpelajar memahami bentuk, asal-mulanya, lenyapnya, dan jalan menuju lenyapnya. Ia memahami perasaan … persepsi … bentukan-bentukan kehendak … kesadaran, asal-mulanya, lenyapnya, dan jalan menuju lenyapnya. Ini, sahabat, disebut pengetahuan sejati, dan demikianlah caranya seseorang sampai pada pengetahuan sejati.”
“Di sini, sahabat, kaum duniawi yang tidak terpelajar tidak memahami sebagaimana adanya bentuk, asal-mulanya, lenyapnya, dan jalan menuju lenyapnya. Ia tidak memahami perasaan … persepsi … bentukan-bentukan kehendak … kesadaran, asal-mulanya, lenyapnya, dan jalan menuju lenyapnya. Ini, sahabat, disebut ketidaktahuan, dan demikianlah caranya seseorang tenggelam dalam ketidaktahuan.”
Ketika hal ini dikatakan, Yang Mulia Sāriputta berkata kepada Yang Mulia Mahākoṭṭhita: “Sahabat Koṭṭhita, dikatakan, ‘pengetahuan sejati, pengetahuan sejati.’ Apakah, sahabat, pengetahuan sejati, dan bagaimanakah seseorang sampai pada pengetahuan sejati?”
“Di sini, sahabat, siswa mulia yang terpelajar memahami bentuk, asal-mulanya, lenyapnya, dan jalan menuju lenyapnya. Ia memahami perasaan … persepsi … bentukan-bentukan kehendak … kesadaran, asal-mulanya, lenyapnya, dan jalan menuju lenyapnya. Ini, sahabat, disebut pengetahuan sejati, dan demikianlah caranya seseorang sampai pada pengetahuan sejati.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com